9. ☁️

21.2K 2.9K 431
                                    

JAM kerja Taeyong akhirnya selesai. Saat ini dia sedang berjalan sendirian di trotoar, sesekali kakinya menendang batu dijalanan, hari juga sudah mulai gelap. Sebenarnya Taeyong ingin diantar pulang oleh Jaehyun, hanya pria itu bilang ia harus menunggu sampai jam sembilan malam jika ingin pulang bersamanya, tentu saja Taeyong tidak mau menunggu selama itu, dan ia lebih memilih untuk berjalan kaki. Semenjak kejadian di meja makan tadi, Jaehyun menjadi lebih dingin kepadanya. Taeyong berfikir, apakah Jaehyun sedang cemburu? Jika ia maka Taeyong akan melompat dari kasur karena terlalu senang, karena jika ia melompat dari gedung, itu terlalu tinggi, ia bisa saja mati.

Tapi saat Taeyong bertanya, pria itu hanya menjawab jika ia tidak sengaja menghajar Mingyu. Bagiamana seseorang bisa memukul dengan tidak sengaja sampai membuat sudut bibir berdarah? Sejak saat itu juga, Jaehyun tidak lagi berbicara dengannya.

Ngomong-ngomong bekerja sebagai office boy tidak buruk juga. Selain nantinya ia mendapat gaji tetap, pekerjaan nya pun tidak seberat apa yang ia bayangkan. Apa karena Jaehyun saja yang tidak memberinya pekerjaan yang berat? Hah, Taeyong juga tidak ambil pusing, yang penting ia mendapatkan gaji yang cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari nya.

Pip
Pip

Taeyong tersentak saat mendengar suara klakson mobil dibelakangnya, saat ia menoleh sebuah mobil sudah berhenti tepat disampingnya. Taeyong menyerngit, ia tidak mengenali mobil putih ini dan tidak mungkin juga Jaehyun, mobilnya Jaehyun berwarna hitam bukan putih. Rasa penasarannya hilang ketika kaca mobil itu turun, menampilkan wajah tampan seorang pria yang tadi siang terkena bogeman dari Jaehyun.

"Kau pulang sendiri?" Tanya Mingyu.

Taeyong hanya mengangguk kecil.

"Mau ku antar pulang?"

Taeyong menggeleng tegas, "tidak. Kau lupa apa yang dikatakan Jaehyun tadi siang? Kau akan kehilangan pekerjaan mu jika kau menyentuh ku lagi." Ucap Taeyong. Hanya saja ia sedikit was-was, bagaimana jika Jaehyun tidak bercanda dengan ucapannya? Ia tidak mau membuat seseorang kehilangan pekerjaan hanya karena dirinya, menjadi pengangguran itu tidak menyenangkan.

Mingyu hanya tertawa mendengarnya. "Kau percaya dengannya? Jaehyun hanya bercanda, ia tidak pernah bersikap seperti itu, apalagi hanya untuk seseorang yang menurutnya tidak penting." Mingyu menyeringai, "kecuali jika kau benar-benar orang yang penting untuk nya."

Taeyong menunduk, Mingyu benar. Jaehyun hanya bercanda. Memangnya siapa dirinya? Ia bukan siapa-siapa bagi Jaehyun. Taeyong menghela nafas pasrah, ia kembali berjalan meninggalkan Mingyu dengan kepala yang masih tertunduk.

"Hei, tunggu!" Mingyu berteriak memanggil Taeyong dan menjalankan mobilnya dengan pelan agar bisa menyamai langkah Taeyong.

"Lebih baik ikut denganku. Jaehyun tidak akan tahu, lagi pula aku tidak akan menyentuhmu, aku hanya ingin mengantar mu. Jaehyun tidak serius dengan ucapannya, percayalah."

Taeyong mengehentikan langkahnya dan kembali menghadap Mingyu, membuat pria tan itu juga menghentikan mobilnya.

Mingyu berdecak dan turun dari mobilnya, lalu mendorong bahu Taeyong agar berjalan dan membawanya untuk masuk kedalam mobilnya.

Dan tanpa mereka ketahui, seseorang sudah melihat dari kejauhan, hanya mampu mengawasi dari dalam mobil. Meremat kuat setirnya, dan memukulnya ketika melihat Taeyong sudah masuk kedalam mobil Mingyu.

"Kau benar-benar akan kehilangan pekerjaan mu besok, Kim Mingyu."

Jaehyun awalnya, hanya ingin mengikuti Taeyong, mengawasi pria kecil itu apakah pulang dengan selamat atau tidak, tapi ia malah melihat Taeyong pulang bersama pria lain.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now