.𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺.
...
Anindira Rayline, Adalah gadis baik, dan pendiam. Tapi sayangnya tidak mempunyai seorang teman, sekali punya teman, ia justru hanya di manfaatkan saja oleh temannya itu, contohnya saat ia di aja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GWS buat nono, kaget baget dapat kabar kemarin dia positif 🤧🤧
~•~
Buat yang baca, tetap semangat, jaga kesehatan ya. Jangan lupa juga kasih vote+komennya
. . . . . . . . . .
"Biarkan semua berjalan semestinya. Tak perlu takut apa yang akan terjadi, karena. Manusia hanya perlu mengikuti tanpa harus melawan takdir Tuhan."
• Truth or Dare •
~•~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~•~
***
"Assalamu'alaikum," Salam Anin ketika masuk ke kamar inap Oma Heni.
"Wa'alaikumsalam," Jawab Oma lalu menoleh ke pintu yang terbuka. "Anin!" Pekik Oma Heni kesenangan.
Oma merentangkan kedua tangannya, menyuruh cucu menantunya itu segera menghampirinya agar ia bisa memeluknya.
Di belakang, ada Juan menyaksikan dua perempuan yang dia paling sayangi saling memeluk. Ia mengulas senyum bahagia, bisa melihat pemandangan seperti ini, hatinya sangat menghangat.
"Tadi Juan pamit pulang, tapi balik kok ada Anin?" Memandang Juan dan Anin bergantian.
"Anin baru ketemu teman di dekat sini. Terus aku suruh mampir kesini," Jawab Juan bohong.
Anin menoleh tersenyum tipis pada Juan, syukurlah jika Juan tak memberitahu kalau dia baru saja dari dokter kandungan.
"Anin, gimana kabar kamu sayang? Waktu di pesta kemarin kita nggak bisa ngobrol lama. Padahal Oma pengin banget banyak cerita sama kamu,"
Anin mengalihkan pandangannya yang tadi menatap Juan, kini ia menunduk membalas senyuman Oma. "Alhamdulillah, baik Oma. Justru Oma kenapa bisa masuk rumah sakit?" Oma mencebikkan bibir, menghela napas dalam.
