part 4

2.6K 364 10
                                    

Lisa pov

Aku sangat menikmati makan malam bersama keluarga irene, mereka menyenangkan. Aku merasa seperti makan malam bersama kedua orang tuaku. Tiba tiba saja pintu terbuka dan seorang wanita cantik masuk dengan membawa koper.

"Woaahh ada tamu ternyata" ucap wanita itu.

"Teman irene. Lisa, perkenalkan ini bae suzy. Adik irene" ucap soo jin.

"Ohh anyeong haseo" ucapnya ramah.

Aku membalas salamnya dengan ramah juga. Aku tidak tau bahwa irene memiliki saudara. Mereka benar benar keluarga visual. Meskipun tak secantik kekasihku tapi tetap saja suzy juga cantik.

Aku terkejut ketika tiba tiba irene mencubit pahaku. Dia memelototiku seolah olah dia bisa membaca apa yang kupikirkan.

Suzy bergabung dengan kami, dia lebih banyak bicara di bandingkan irene. Dia menceritakan tentang dirinya. Bagaimana dia membulatkan tekat untuk keluar dari jeju untuk ikut bersama kakak tertua mereka bekerja di sebuah perusahaan textile di daegu.

Aku baru tau bahwa ternyata irene adalah tiga bersaudara dan ketiganya wanita. Dan diantara para saudaranya, irene satu satunya yang tidak ingin meninggalkan kedua orang tuanya meskipun orang tuanya memperbolehkan irene pergi.

Tak terasa jam semakin malam, kali ini irene membuka sebotol makgeolli. Dia memberiku sedikit, aku menatapnya dan ia mengangguk menyuruhku mencoba.

"Kau belum pernah minum?" Tanya yong joon.

"Belum. Ini yang pertama" ucapku.

"Cobalah lisa. Kau akan suka" ucap suzy.

Aku mengangguk dan mulai meneguk makgeolli pemberian irene. Rasanya tidak buruk!!!!

Aku pikir aku bisa mengatasinya, kesombonganku mulai tumbuh dan aku tidak bisa berhenti minum. Entah sudah berapa botol yang kami minum, pandanganku mulai samar. Seisi ruangan seolah olah berputar, kakiku terasa lemas, telingaku berdenging. Saat ini juga irene menyuruhku berhenti.

Dia membopongku kedalam kamar, aku melihatnya dengan samar. Kupikir aku kuat ternyata tidak.
Lisa pov end

Setelah menidurkan lisa, irene pergi keluar untuk membereskan sisa makan malam. Kedua orang tuanya tidak ada, hanya tersisa suzy yang merapikan piring dan gelas kotor.

"Kenapa tidak menelpon? Aku bisa menjemputmu di bandara" ucap irene.

"Kejutan. Unnie, kekasih baru?" Tanya suzy.

Pertanyaan suzy membuat irene seketika terhenti. Irene menatap suzy "ya" ucap irene.

"Tidak buruk. Orang mana?"tanya suzy

"Seoul" ucap irene.

"Seoul memang tidak pernah mengecewakan. Bagaimana kalian kenal?" ucap suzy.

"Wae? Kenapa kau ingin tau?" Tanya irene.

"Dia kekasihmu. Memangnya aku tidak boleh tau" ucap suzy.

"Wae? Kau ingin merebutnya juga?" Tanya irene.

"Unnie... kejadian dulu bukan sepenuhnya salahku. Kekasihmu saja yang tidak setia lagi pula aku sudah minta maaf. Jadi tolong lupakan" ucap suzy.

"Jaga sikapmu" ucap irene lalu meninggalkan suzy.

Irene masuk kedalam kamar dan tak lupa mengunci pintu. Mengantisipasi hal hal yang tidak ia inginkan. Irene melihat lisa terlelap diatas tempat tidur dengan bau alkohol yang sangat menyengat.

Irene akhirnya memutuskan untuk mengganti pakaian tidur lisa dan juga membasuh tubuh lisa dengan air hangat agar bau alkohol tidak menempel di tubuh lisa.

glimpse of usWhere stories live. Discover now