part 47

2.5K 380 14
                                    

Lisa pov

Sial...
Ada apa dengan diriku?

Kenapa aku memberikan tisu pada irene di depan jennie dan sehun. Kenapa pula irene mengambil tisu yang ku berikan alih alih suaminya.

"Hati hati" ucapku.

Aku kembali menyandarkan punggungku dan menggenggam tangan jennie yang ada di atas pahaku. Aku menatap jennie dan dia tersenyum padaku.

"Kau baik baik saja?"tanya sehun khawatir.

"Ya" ucap irene.

"Maafkan aku. Mungkin seharusnya aku tidak menanyakan hal yang bersifat privasi seperti ini" ucap jennie.

"Tidak ada yang salah nona. Istriku mungkin sedikit terkejut karena selama ini kami belum mikirkan sejauh itu" ucap sehun.

Aku kembali menatap irene dan tatapan kami bertemu. Ia bahkan dengan berani tersenyum dan mengedikan matanya menggodaku disaat jennie dan sehun sedang berbincang.

Ini tidak baik, aku memilih jennie dan selamanya akan seperti itu. "Baby.. aku mengantuk" ucapku manja.

Aku tau jennie sedang asik berbincang dengan sehun tapi aku harus melakukan ini supaya sehun dan irene bisa segera pergi.

Sehun sepertinya mengerti maksudku, dia langsung berpamitan dan membawa istrinya pergi. Aku memeluk jennie dari belakang saat mengantar sehun dan irene pergi.

Aku bahkan mencium leher jennie dan memperlihatkan pada irene bahwa aku bahagia dengan jennie.

Saat pintu lift tertutup, jennie berbalik menatapku dan itu membuatku gugup.

"Wae?" Tanyaku.

"Kau sengaja melakukannya?" Tanya jennie.

"Apa?"tanyaku tak mengerti.

"Kau sengaja mengusir mereka" ucap jennie.

"Hmm... aku merasa tidak nyaman jika orang kantor masuk kedalam tempat tinggal kita" ucapku.

"Ohh kau tidak suka itu? Baiklah. Ini yang terakhir" ucap jennie.

Jennie tersenyum, lagi lagi dia tidak banyak bertanya padahal aku yakin dia memikiki banyak hal yang harus aku jelaskan.

Kami kembali masuk, melakukan ritual setiap malam kami lalu tidur dengan saling berpelukan.

Lisa pov end

Jennie mengemasi tasnya, jam terakhir perkuliahan telah selesai. Ia harus pulang seorang diri karena lisa tidak ada jadwal kuliah. Sepanjang perjalanan jennie berbincang dengan lisa melalui panggilan telepon, ia cukup bersemangat ketika lisa mengatakan bahwa ia ingin makan malam dengan masakan jennie.

Senyum jennie memudar ketika ia melihat irene berdiri sambil melipat kedua tangannya tepat di depan pintu apartement lisa.

"Akhirnya kau pulang" ucap irene.

"Kau menungguku?" Tanya jennie.

"Ya... aku ingin bicara denganmu" ucap irene.

"Lisa tidak suka orang asing masuk ketempat tinggal kami jadi kita bicara di lobby bawah" ucap jennie.

Mereka berdua pergi bersama, lalu duduk berhadapan di lobby.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya jennie.

"Lisa berselingkuh" ucap irene.

Bukannya membuat jennie terkejut, irene lah yang di buat terkejut melihat ekspresi wajah datar jennie.

glimpse of usWhere stories live. Discover now