11. ☀️

23.3K 2.8K 218
                                    

TAEYONG menekuk wajahnya begitu dalam. Ia benar-benar kesal sekarang, bagaimana tidak kesal, Jaehyun ternyata mengunci pintu itu membuat dia harus berjalan memutar begitu jauh mengelilingi kantor Jaehyun agar bisa sampai dibagian depan gedung.

Kedua tangannya masih memeluk jas dan sepatu Jaehyun. Matanya memicing tajam saat tepat sudah sampai didepan pos satpam penjaga, disamping pos ada Jaehyun yang sepertinya sudah menunggunya. Bersandar didepan kap mobil dan memandang dirinya seperti sedang mengejek. Bahkan pria itu sudah berganti pakaian dengan rapi! Dan membiarkan dirinya yang masih terlihat cukup basah.

Taeyong berbalik, membuat Jaehyun menyerngit ia pikir Taeyong akan menghampiri nya dan marah-marah seperti yang ia bayangkan. Beberapa setelah nya, matanya membulat ketika melihat Taeyong yang membuang jas bersamaan dengan sepatu nya pada tempat sampah yang terdapat dipinggir jalan.

"Kenapa kau membuangnya?!" Seru Jaehyun saat ia sudah berjalan mendekat pada Taeyong.

"Kau sendiri, kenapa meninggalkan ku!"

Jaehyun menahan nafasnya, dan menghembuskannya dengan perlahan. "Baiklah, kita impas."

Jaehyun berbalik dan berjalan menuju mobilnya, yang diikuti Taeyong dibelakang, wajahnya masih saja tertekuk karena kesal.

Saat masuk kedalam mobil, Taeyong mendesis pelan dan mengusap kedua lengannya ketika merasakan hawa dingin dari ac ditambah lagi bajunya yang masih basah.

"Kau kedinginan?" Tanya Jaehyun, yang melihat gerak-gerik dari Taeyong.

Jaehyun mengambil paper bag, yang tersimpan dibagian belakang lalu memberikannya pada Taeyong. "Untuk sementara, pakai ini saja dulu. Setidaknya kau tidak kedinginan."

Taeyong menerima paper bag itu, dan menemukan satu jaket berwarna hitam didalamnya. Seperti sudah terbiasa, Taeyong dengan mudah melepaskan bajunya didepan Jaehyun, ia bahkan tidak memakai baju dalaman apapun membuat tubuh polosnya terekspos secara gratis dihadapan Jaehyun.

Jaehyun yang melihat itu hanya bisa mendengus, sudah menduga apa yang akan dilakukan Taeyong jadi ia tidak perlu terkejut lagi. Namun, pandangannya tidak beralih sama sekali. Justru menatap dengan lekat tubuh polos yang masih terlihat setengah basah. Taeyong terlihat begitu menarik dengan tubuh rampingnya. Mata Jaehyun bahkan dengan berani melirik pada bagian selangkangan Taeyong, ingatannya kembali berputar ketika ia pertama kali bertemu dengan Taeyong saat dipinggir jalan waktu itu. Lagi, ia membayangkan lagi bagaimana kelamin kecil milik pria yang sedang memakai jaket didepannya.

Sreet.

Suara resleting jaket yang ditarik menutup, berhasil membuyarkan lamunan Jaehyun. Untung saja Taeyong tidak sadar jika ia menatap nya terus. Jika Taeyong tahu, ia pasti sudah digoda habis-habisan dengan anak itu.

Taeyong berdehem pelan, "ayo jalan. Kita tidak mungkin akan berdiam disini terus kan?"

"Kecuali jika kau mau melakukan hal lain denganku disini. Didalam mobil ini." Lanjut Taeyong dengan senyum menggodanya.

Jaehyun menghela nafas. Taeyong tidak akan pernah terpisahkan dengan ucapan dan pikiran yang kotor. Jaehyun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menjauhi gedung kantornya. Rumah Taeyong tidak jauh sebenarnya, hanya saja saat sudah ditengah perjalanan dan hampir saja sampai, Jaehyun baru kepikiran. Kenapa juga ia mau mengantarkan Taeyong pulang? Bukankah Taeyong bukan siapa-siapa? Ia sudah seperti supir pribadi Taeyong, yang selalu mau mengantar Taeyong pulang.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now