Love Is Punishment • 9

1.7K 167 25
                                    

Di rumah sakit itu Beomgyu menanti dengan harap-harap cemas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di rumah sakit itu Beomgyu menanti dengan harap-harap cemas.

Di dalam ruangan itu, Dokter sedang memeriksa kondisi Yeonjun. Apapun hasilnya nanti, Beomgyu sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu ada di sisi Yeonjun dan takkan pernah meninggalkan Yeonjun.

Sudah setengah jam berlalu namun tak ada tanda-tanda Yeonjun akan keluar dari ruangan pemeriksaan.

Namun setelah sepuluh menit berlalu, Yeonjun akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Kesedihan terlihat jelas dari raut wajah Yeonjun.

Di dalam genggaman tangan Yeonjun terdapat sebuah amplop. Beomgyu penasaran apa isi dari amplop itu, Beomgyu ingin mengetahuinya.

Beomgyu berjalan mendekati Yeonjun dan mulai bertanya.

" Bagaimana hasilnya? " tanya Beomgyu perlahan.

Yeonjun tak menjawab, namun tangannya terulur untuk menyerahkan sebuah amplop kepada Beomgyu.

Beomgyu langsung mengambil amplop itu dari tangan Yeonjun, membuka amplopnya lalu membacanya.

Terkejut tentu saja, namun sebisa mungkin Beomgyu berusaha untuk menahan ekspresi keterkejutannya.

Beomgyu sudah menduga dengan hasilnya.

Di dalam kertas itu tertulis bahwa Yeonjun telah di nyatakan positif hamil dan usia kandungannya sudah menginjak dua bulan.

Kini semuanya sudah menjadi jelas, Yeonjun terbukti sedang hamil dan sudah bisa di pastikan bahwa janin yang saat ini Yeonjun kandung adalah darah daging Soobin.

" Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya Yeonjun? "

Perlahan Yeonjun mengangkat satu tangannya untuk menyentuh perutnya yang masih rata. Di dalam perutnya saat ini, ada sebuah kehidupan serta nyawa yang harus Yeonjun jaga.

" Aku tidak tahu, aku bingung.. "

Seketika Yeonjun kembali merasakan pusing di kepalanya. Yeonjun limbung, namun dengan sigap Beomgyu menahan tubuh Yeonjun, sehingga Yeonjun tidak terjatuh.

" Yeonjun kamu tidak apa-apa? "

" Kepalaku sakit sekali "

" Kita pulang sekarang yaa "

" Tidak Gyu.. aku harus menebus vitaminku dulu "

" Baiklah.. kita tebus vitaminmu, setelah itu kita pulang "

Yeonjun menggangguk setuju.

" Yeonjun pegang tanganku, hati-hati "

Yeonjun menurut, ia langsung menggenggam tangan Beomgyu dengan erat. Cara ini tentu saja dapat membantu Yeonjun untuk berjalan dengan aman.

Kondisi fisik Yeonjun yang belum sepenuhnya stabil, tidak memungkinkan bagi Yeonjun untuk berjalan sendiri.

Kini Yeonjun dan Beomgyu berjalan bersama-sama menuju ke bagian farmasi untuk menebus vitaminnya.

Love Is Punishment | SOOJUN✔Where stories live. Discover now