Yeonjun dan Soobin sudah bersahabat selama 5 tahun lamanya.
Keheningan di dalam hidup Yeonjun, tanpa di sangka membuat cinta hadir di dalam hatinya.
Sanggupkah Yeonjun menyembunyikan perasaannya?
Bagaimana jika Soobin sampai mengetahuinya?
BxB
Soobi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Spesial untukmu Yeonjun "
Dengan tangan yang bergetar, Yeonjun mengambil sebuah kartu dari tangan Soobin. Bukan hanya kartu biasa, tapi itu adalah undangan pertunangan Soobin bersama Chaeryeong.
" Ibu ingin aku bertunangan lebih dulu dengan Chaeryeong dan aku sangat menyetujuinya. " Soobin mengatakannya dengan senyum lebar yang tidak luntur dari wajahnya.
" Selama seminggu aku menyiapkan segalanya bersama Chaeryeong, di bantu Ibu dan juga Ayah. Karena itu, aku minta maaf jika aku melupakanmu selama seminggu ini. Semua karena aku memang sedang sibuk mempersiapkan acara pertunanganku bersama Chaeryeong "
Yeonjun masih mendengarkan apa yang Soobin katakan padanya. Terus menatap undangan pertunangan yang ada di dalam genggamannya.
Ada satu hal yang coba Yeonjun tahan sejak tadi, yaitu air matanya.
" Sebagai gantinya, kamu adalah orang pertama yang mendapatkan undangan ini. Aku ingin kamu datang di acara pertunanganku dengan Chaeryeong, pokoknya kamu harus datang. Berjanjilah Yeonjun.. "
Soobin mengulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Yeonjun. Namun Yeonjun masih tetap diam dan tak bersuara.
Mengetahui fakta bahwa Soobin akan bertunangan dengan Chaeryeong, itu sudah sangat menyakiti hatinya. Cuaca hari ini memang cerah, udaranya bahkan cukup menyegarkan tetapi yang Yeonjun rasakan hanyalah rasa sesak di dadanya.
Perasaan yang campur aduk, Yeonjun semakin dilema dan tidak tahu harus melakukan apa. Mengambil keputusan untuk hadir atau tidak di acara pertunangan tersebut, menjadi sesuatu hal yang cukup sulit.
" Yeonjun.. "
" Hei.. Yeonjun.. " panggil Soobin lagi, ia heran karena Yeonjun hanya terdiam saja sejak tadi, tanpa mengatakan apapun.
Yeonjun tersadar.
Dengan senyum yang dipaksakan, Yeonjun mencoba memberanikan dirinya untuk berbicara kepada Soobin.
" Selamat atas per.. pertunanganmu, aku turut bahagia Soobin "
Soobin tersenyum, dengan perasaan bahagia Soobin memeluk tubuh Yeonjun dengan erat.
" Terima kasih Yeonjun, kamu harus datang Yeonjun. Berjanji lah padaku "
" Akan aku usahakan "
" Tidak, kamu harus berjanji padaku "
Yeonjun semakin bingung ketika Soobin menuntut janji kepadanya.
Sebagai seorang sahabat, sudah seharusnya Yeonjun berjanji kepada Soobin untuk menghadiri acara pertunangannya.
Tetapi sebagai seseorang yang mencintai Soobin, Yeonjun tidak akan mungkin sanggup jika harus menghadiri acara pertunangan Soobin dan Chaeryeong.
