Chapter 18

409 44 20
                                    

Langit sudah mulai cerah, banyak suara kicauan burung, seorang lelaki manis, Luffy, sedang tertidur dengan banyak keringat dan juga wajahnya yang memerah.

Kenapa Luffy seperti itu ?

Mari kita lihat apa yang terjadi kemarin malam pada Luffy Sampai ia seperti ini.
|
|
Flashback On.
|
|
Luffy masih berjalan ke rumahnya sambil mendongak melihat langit yang sudah sangat gelap yang sepertinya akan hujan deras.

Tiba-tiba angin yang dingin mengenai kulit mulus milik Luffy, Luffy memeluk dirinya sendiri kedinginan.

'ughh .. d-dingin, kenapa rumahku harus jauh sih ?' batin Luffy kesal, ia akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju rumah Luffy.

Tetapi saat di tengah perjalanan sebutir air hujan turun dari langit, perlahan-lahan air hujan itu menjadi banyak dan menjadi deras.

Surai raven dan pakaian Luffy menjadi basah, ia mencari tempat teduh tetapi tidak ada tempat teduh yang di dekat sana, jadi Luffy berlari sampai ke rumahnya.

Keadaan Ace dan Sabo~

Ace sedang memegang kepalanya dengan dengan rambutnya yang berantakan, pikirannya dipenuhi ole adiknya.

Mengapa ia belum pulang ? Kemana dia ? Apa dia baik baik saja ? Kau sedang apa sekarang ? Banyak pertanyaan tentang Luffy sekarang di otak Ace, benar-benar Ace sangat khawatir kepada Luffy.

Sabo juga sama seperti Ace tetapi penampilannya tidak berantakan seperti Ace, mereka berdua tambah khawatir karna suara hujan deras dari luar.

'dia kemana ?! Apa ia di perkosa ?! Aghhh jangan berpikir seperti itu Ace, jika kau sudah sampai di rumah aku akan memukul kepalamu, lu' batin Ace kesal dengan Luffy.

"Ughh tou-san kita harus menjemput lu sekarang, kami khawatir kepadanya !" Ucap Sabo sedikit berteriak kepada Dragon yang sedang memegang ponselnya untuk mencari Luffy.

Sebenarnya Dragon sangat khawatir sekarang kepada anak bungsu kesayangannya, tetapi ia harus bersikap biasa dan tidak ingin panik.

Saat dragon ingin memberi pesan kepada Shanks untuk mencari Luffy, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah mereka.

"Sabo cepat buka pintu, itu pasti Luffy !" Teriak Ace panik, Sabo mengangguk paham dengan cepat lalu membuka pintu itu dengan kasar membuat Luffy yang di luar yang sedang memeluk dirinya kedinginan terkejut.

"Luffy / Luffy-Chan !" Teriak Ace, Sabo dan juga Dragon.

"Hah ... M-maaf aku pulang t-terlambat" ucap Luffy terbata-bata karna kedinginan, Sabo yang melihat itu tambah khawatir dan menyuruh Ace untuk mengambil handuk dan menyiapkan teh hangat untuk Luffy agar tubuhnya terasa hangat.

Saat Luffy sudah dikeringkan oleh Ace, Luffy sedang menyelimuti dirinya dengan selimut sambil meminuk teh hangat buatan Ace.

"Arigatō Ace .." ucap Luffy sebelum menyeruput teh hangat itu, Ace tersenyum lembut kepada Luffy.

Seketika ia teringat bahwa jika adiknya pulang ia akan memukul kepala adiknya karna membuat mereka semua khawatir.

PLAK !

"Baka ! Kami semua khawatir padamu, harusnya kau beritahu kami dari awal agar kami tidak khawatir padamu !" Ucap Ace sedikit meninggikan suaranya.

"I-ittee ! Sakit Ace !" Ucap Luffy memegang kepalanya yang sedikit benjol

Sabo yang melihat adiknya di pukul oleh Ace tidak terima ia memukul kepala Ace dua kali.

Plak !

PLAK !

"Nah ! Enak ? Jangan coba-coba kau memukul adikku yang manis ini, dasar Aho" ucap Sabo menatap Ace dengan tajam.

Sing Together With Me. Where stories live. Discover now