Chapter 19

389 53 29
                                    

Law sedang duduk di kursi sebelah ranjang milik Luffy, Luffy sedang berbaring dengan wajah penuh keringat dan nafas yang terengah-engah, terlihat sebuah handuk yang sedikit basah ada di keningnya.

Law melihat itu menjadi sangat khawatir, law menyuruh Luffy untuk duduk dan bersandar si kepala kasur dan Luffy hanya mengangguk dan segera duduk di kasur.

Law mengambil semangkuk bubur yang berada di meja sebelah ranjang Luffy lalu menyuapinya perlahan.

Terlihat dua orang sedang mengintip di sela-sela pintu yang sedikit terbuka dan melihat law dan Luffy, mereka adalah Ace dan Sabo, wajah Ace terlihat mengerikan, banyak urat di wajah dan lehernya, Sabo bergidik ngeri melihat raut wajah kakaknya itu.

"Luffy-ya, kenapa kau bisa demam begini..?" Ucap law mengelus Surai raven Luffy, Luffy melirik ke arah law dan tersenyum kecil kepada law.

"Ah.. aku semalam kehujanan" ucap Luffy pelan, law sedikit terkejut ia benar-benar kesal kepada dirinya, seharusnya semalam aku membawa mobil agar luffy-ya tidak sakit, ini semua salah mu law, batin law kesal dengan dirinya sendiri.

"Maaf luffy-ya.. seharusnya semalam aku membawa kendaraan agar kau tidak sakit demam begini.." ucap law merasa bersalah, Luffy menatap mata law beberapa detik lalu memegang tangan bertato law.

"Tidak apa, ini bukan salahmu tra-guy, jangan khawatir, aku kuat kok ! Nanti juga sembuh sendiri, shishishi~" ucap Luffy di akhiri dengan cengiran khasnya.

Law tersenyum kecil mendengar cengiran khas Luffy yang terdengar manis di telinganya.

"Baiklah baiklah, ayo makan lagi sehabis itu minum obat" ucap law dan di balas anggukan pelan oleh Luffy.

Ace dan Sabo benar-benar kesal, karna law mengambil adik tersayang, termanis, terimut itu di ambil oleh law sialan itu, tapi mereka berdua harus mengontrol emosi mereka agar tidak membunuh law.

Semangkuk bubur pun akhirnya habis, law mengambil obat yang di atas meja dan menyuruh Luffy untuk meminumnya.

Luffy mengambil obat itu dari tangan law dan memakannya, law menyodorkan segelas air putih untuk Luffy dan tentu saja Luffy menerimanya, saat segelas air sudah di tangannya ia langsung meminumnya setengah lalu menyimpan gelas itu di meja.

Law tersenyum kecil melihat Luffy, tiba-tiba tangannya terangkat mengelus pipi gembul putih yang seperti mochi dengan lembut, Luffy hanya diam saja toh dia juga lumayan nyaman, tangan law berpindah mengelus bibir Semerah Cherry itu, Luffy memiringkan kepalanya yang terlihat sangat menggemaskan.

"Umm ... T-tra-guy ?" Ucap Luffy terbat-bata, law hanya diam masih setia memegang bibir ranum itu sambil tersenyum kecil.

Tiba-tiba law mendekatkan wajahnya dengan wajah Luffy, sampai-sampai deru nafas mereka mengenai kulit wajah mereka berdua.

Luffy tentu saja terkejut, wajahnya malah tambah memerah, rona merah sampai ke telinganya yang terlihat sangat menggemaskan itu.

Law melebarkan senyumnya, Luffy tambah merona melihat senyuman yang menurutnya tampan itu.

Ace dan Sabo yang yang melihat itu tambah kesal dan ingin mendobrak pintu tetapi Dragon memanggil Ace dan Sabo untuk pergi mengambil berkas di perusahaannya.

Ace dan Sabo mengurung niatnya yang ingin membunuh dan menjual organ law, mereka turun dari lantai dua dan pergi untuk mengambil berkas di perusahaan Dragon.

Law masih menatap Luffy dan masih mendekatkan wajahnya, detak jantung Luffy menjadi kencang melihat wajah law yang dekat.

"T-tra-guy ! W-wajahmu terlalu d-dekat !" Ucap Luffy sedikit meninggikan suaranya dan terbata-bata, lagi-lagi law hanya diam dengan senyumannya.

Sing Together With Me. Where stories live. Discover now