10. Bird in Cage

210 29 59
                                    

🌻 Johnny × Yuta 🌻

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Sewaktu kecil, Yuta selalu menganggap dirinya istimewa. Dia cucu lelaki satu-satunya sehingga selalu dieluh-eluhkan dalam keluarga besar Nakamoto.

Di lingkungan tempat tinggalnya pun dia disenangi banyak orang karena kepribadiannya yang ceria dan percaya diri.

Bukan hanya itu. Karena merupakan keturunan murni Jepang, maka sejak di taman kanak-kanak Yuta sudah sering menjadi pusat perhatian. Anak-anak yang lain mulanya berkenalan dengannya hanya karena penasaran. Namun seperti biasa, Yuta ceria dan supel, maka berteman dengan semua anak bukanlah hal mustahil baginya.

Yuta begitu dianakemaskan, tapi juga dikekang oleh kedua orang tuanya. Apa pun yang diinginkannya pasti dikabulkan.

Apa saja, kecuali kebebasan.

Ayah dan ibunya hampir-hampir tak pernah mengizinkan Yuta berada di luar rumah terlalu lama. Kemungkinan karena memiliki pola pikir agak kolot, pasangan suami-istri tersebut beranggapan bahwa orang Korea mungkin akan memandang sebelah mata pada mereka yang asli Jepang. Keduanya takut kalau-kalau sosial akan memperlakukan Yuta dengan berbeda.

Hal tersebut tentunya juga diterapkan pada kakak perempuan Yuta, Momoka. Akan tetapi gadis tersebut tak mempermasalahkannya karena memang lebih suka menghabiskan waktu di dalam rumah ketimbang bepergian keluar.

Sebaliknya, Yuta yang sejatinya berjiwa petualang tentu tertekan.

Sewaktu SD, Yuta tak pernah punya kesempatan untuk bermain di luar rumah sepulang sekolah. Kalaupun ingin bermain bersama teman-temannya, dia bisa mengundang siapa saja ke rumah. Sehabis dari sekolah dia diharuskan langsung pulang.

Karenanya, Yuta kerap merasa iri tiap kali teman-temannya pergi menginap bersama. Sebab, di hari berikutnya mereka akan membicarakan keseruan sewaktu menginap, sementara Yuta sendiri hanya akan mendengarkan tanpa bisa ikut bergabung. Dia tidak suka momen seperti itu.

Entah hal baik atau buruk, pada akhirnya masa-masa tersebut berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa SD.

Begitu menginjak masa SMP, kakek dan nenek Yuta menawarkan pada anak lelaki tersebut untuk bersekolah di Jepang dan tinggal bersama mereka.

Tadinya tawaran tersebut bukan diberikan kepada Yuta seorang. Dahulu, sebelum Yuta, Momoka juga pernah diberikan kesempatan yang sama. Akan tetapi, sekali lagi, Momoka dan Yuta berbeda. Dulu si putri sulung menolak karena sudah telanjur nyaman dengan lingkungan di Korea dan tak ingin beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kini ketika Yuta akhirnya mendapatkan gilirannya, dia tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tanpa banyak berpikir dia menyambar tawaran dari kakek-neneknya. Si anak lelaki berdarah Jepang pun akhirnya kembali ke negara asalnya.

Story Written by You & The Sun | NCT JohnYu [COMPLETE]Where stories live. Discover now