15. Till Sunrise

255 27 91
                                    

🌻 JohnYu 🌻

. . .

A/N :
Sesuai judul, chapter ini terinspirasi oleh lagunya Kim Sunggyu - Till Sunrise. Recommended lah pastinya

.

.

.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Satu bulan berlalu sejak ujian masuk universitas dilaksanakan. Satu bulan pula Johnny tak bertemu dengan Yuta. Selama itu intensitas Yuta menjawab telepon ataupun membalas pesan Johnny kian berkurang. Alasannya yang diberikan klise. “Maaf, aku sibuk.”

Johnny tidak tahu apa kesibukan Yuta dan memang tak sempat mencari tahu. Sesudah melalui ujian masuk universitas, harusnya mereka tak punya kegiatan apa-apa sekarang, bukan?

Hari ini hasil ujian secara resmi diumumkan. Johnny mendapatkan pemberitahuannya melalui surel. Hasilnya dia diterima di universitas tujuannya. Itu menggembirakan, dan kegembiraan tersebut ingin Johnny bagi dengan Yuta. Dia juga ingin tahu apakah pemuda juga berhasil seperti dirinya.

Ngomong-ngomong, Johnny juga belum menanyakan universitas mana yang dipilih Yuta.

Banyak yang ingin Johnny dengar dari Yuta walau sebagian besar mungkin tak akan begitu penting. Dia semata-mata ingin mendengar kabar dari pemuda tersebut. Namun sayangnya Yuta masih tak menjawab teleponnya. Barangkali dia benar-benar sibuk.

Oleh sebab itu Johnny kemudian mencari tahu lewat teman-teman Yuta. Mereka pasti tak pernah ketinggalan kabar dari Yuta.

“Hai, Johnny. Kau butuh sesuatu?” Orang yang dihubungi Johnny tentu saja Choi Seungcheol. Samar-samar terdengar suara bising melatarbelakangi saat pemuda tersebut menjawab panggilan dari Johnny—seperti dia sedang berada di tempat ramai, atau mungkin tempat dengan musik yang keras.

“Tidak, aku hanya ingin tanya soal Yuta. Akhir-akhir ini dia sulit sekali kuhubungi.”

“Oh, anak itu? Iya, tentu saja.” Akan tetapi, Seungcheol kemudian malah menggumam panjang. Menyiratkan dilema. “Bagaimana menjelaskannya, ya?” dia bermonolog sendiri sehingga membuat Johnny mulai waswas.

“Ada apa? Sesuatu terjadi?” Johnny bertanya.

“Bukan sesuatu terjadi. Sebenarnya, aku sedang bersama dengannya sekarang.”

“Benarkah? Kalau begitu bisa aku bicara dengannya?”

“Itu dia masalahnya. Dia sedang tidak bisa bicara saat ini.”

“Kenapa tidak?”

Lagi-lagi Seungcheol menggumam, lalu berdecak. “Dengar, Johnny. Aku tidak seharusnya memberitahumu soal ini, tapi anggap saja kau tidak sengaja mengetahuinya sendiri.”

Story Written by You & The Sun | NCT JohnYu [COMPLETE]Where stories live. Discover now