20. Start Line (Last)

196 16 35
                                    

🌻 JohnYu 🌻

.

.

.

PLEASE READ!
Bagi kalian yg membaca chapter sebelumnya (ch.19) tidak lama sesudah diluncurkan, ada baiknya kalian baca ulang, karena sblm saya mempublikasikan chapter 20 ini, saya menambahkan sedikit scene tambahan di chapter 19. Silakan cek pembaruan terbarunya.
Terima kasih~
*deepbow*

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Semua berawal saat Jungwoo pertama kali muncul di tempat parkir universitas dan tak sengaja bertemu dengan Yuta dan Johnny.

Sesuai yang diperkirakan Johnny, Yuta memang tertarik dengan wajah manis Jungwoo, tapi itu bukan karena dia suka terhadap Jungwoo. Alasannya semata karena itu adalah pertama kalinya Yuta berinteraksi langsung dengan pemuda tersebut, dan dia sekedar memuji parasnya—karena ternyata Jungwoo jauh lebih rupawan jika dilihat dari dekat. Mungkin benar Jungwoo memenuhi kriteria sebagai tipe ideal Yuta, tapi pada saat itu Yuta betul-betul hanya sedang mengagumi. Sama sekali tak ada niatan baginya untuk mengenal lebih jauh apalagi mendekatinya.

Yuta tak mempermasalahkan kehadiran Jungwoo. Bagaimanapun, pemuda tersebut junior Johnny di klub voli sewaktu SMA. Bahkan, dia mungkin mengenal Johnny lebih lama daripada Yuta. Teman Johnny adalah temanku juga, itulah yang ada di kepala Yuta.

Akan tetapi, saat Jungwoo tak membalas senyumnya dan malah mengabaikannya dengan berpaling kepada Johnny, sesuatu terasa mengusik Yuta. Entah itu karena baru kali ini ada yang mengabaikannya secara terang-terangan di depan matanya, karena Jungwoo tak membalas senyumnya dan memilih memberikan perhatian kepada Johnny, atau justru karena Johnny juga memberikan interaksi yang sama ramahnya kepada Jungwoo.

Yuta tak tahu apa yang sebenarnya mengganggu dirinya kala itu.

Emosi yang dirasakan Yuta tidak seperti perasaan cemburu yang dulu dirasakannya ketika Lee Taeyong atau Dong Sicheng didekati orang lain. Yuta tidak yakin apakah ini juga perasaan cemburu.

Ada perasaan kesal, sedikit terkejut, tapi juga ada rasa takut. Emosi Yuta kala itu membuatnya bertanya-tanya. Dia tahu untuk beberapa waktu selanjutnya dirinya tak akan bisa mengabaikannya dan berpura-pura tak terganggu. Jadi dengan tujuan dirinya tak salah bersikap di depan Johnny, Yuta memutuskan untuk membatalkan rencana mereka pada hari itu.

“Aku mau langsung pergi latihan. Aku juga akan sibuk kerja paruh waktu sampai weekend.”

Demikian yang dikatakan Yuta.

Itu tidak bohong. Yuta memang langsung pergi ke akademi dan memulai pemanasan lebih awal. Karena, memang begitulah cara dirinya menenangkan pikiran, dia akan mencoba merenungi apa yang mengganggu pikirannya sambil berolahraga di lapangan.

Sayangnya, berlari dan menendang bola di lapangan pun tak berhasil membantu Yuta memecahkan pertanyaan-pertanyaan dalam kepalanya. Tak hanya sampai di sana, Yuta juga menyibukkan diri dengan bekerja lebih banyak dari biasanya, tapi ternyata itu pun tak kunjung membuatnya mendapat jawaban. Saat itulah dia semakin yakin bahwa memecahkan suatu masalah memang bukan keahliannya.

Story Written by You & The Sun | NCT JohnYu [COMPLETE]Where stories live. Discover now