12. ☀️

21.1K 2.6K 186
                                    

JAEHYUN menghempaskan tubuhnya pada kasur dengan lelah, bahkan untuk sekedar berganti pakaian saja ia sangat malas rasanya. Ia hampir saja memejamkan matanya karena mengantuk, sebelum kembali sadar sepenuhnya, saat mengingat ia baru saja bertemu dengan Tuan Park.

Tuan Park mengundangnya untuk datang pada pesta perayaan keberhasilan Tuan Park dalam membangun perusahaan cabang. Sebenarnya Jaehyun tidak suka pergi pada acara membosankan seperti itu, tetapi jika tidak datang, tidak enak rasanya apalagi Tuan Park sendiri yang datang padanya.

Jika membawa satu orang teman mungkin tidak akan membosankan. Jaehyun awalnya berfikir untuk mengajak sekretaris nya, tapi Yeri tidak bisa karena sedang tidak enak badan.

Berpikir sejenak, siapa yang mungkin bisa ia ajak. Setidaknya ia tidak terlihat kesepian karena mengajak satu teman sebagai pasangan.

Setelah menemukan siapa yang bisa ia ajak, senyum nya terpatri. Beranjak dari kasur untuk membersihkan diri, lalu mengganti pakaian jadi lebih santai. Kaos hitam polos dan juga celana jeans senada, ditambah dengan topi yang juga berwarna hitam.

***

Dan disinilah Jaehyun berada sekarang. Berdiri didepan pintu rumah seseorang. Lampu teras dimatikan, tapi Jaehyun yakin jika masih ada orang didalam, terlihat dari cahaya lampu dibalik jendela dan juga celah pintu didepannya yang sedikit terbuka. Ditangannya membawa sebuah paper bag yang berisi beberapa pakaian. Sebelum kemari Jaehyun sempat mampir ke pusat perbelanjaan.

Jaehyun mengetuk pintu dengan pelan, dan mencobanya beberapa kali tapi tidak ada sahutan. Akhirnya, Jaehyun masuk begitu saja, ia sudah lelah berdiri didepan pintu.

Jaehyun melihat sekelilingnya, tidak ada siapapun. Kakinya berjalan menuju bagian dapur, beberapa detik kemudian ia mendengar suara pintu terbuka terbuka yang Jaehyun yakin itu dari kamar mandi.

"AAAAA!"

Dan suara teriakan melengking seseorang yang baru saja mandi dengan handuk putih yang melilit tubuhnya sebatas dada memenuhi gendang telinga nya.

Jaehyun hanya menatapnya datar, bahkan Taeyong hampir saja menjatuhkan handuk yang dipakainya, untung saja pria itu langsung menahannya.

bruk

Jaehyun meletakkan paper bag yang dibawanya diatas meja makan.

"Yak! Apa yang kau lakukan disini?"

"Berhenti berteriak, Taeyong."

Taeyong menekuk wajahnya kesal, "kenapa tidak mengetuk pintu dulu?"

"Aku sudah mengetuknya, tapi kau tidak mendengar."

Taeyong berbalik memunggungi Jaehyun, lalu memperbaiki letak handuknya yang melorot.

Jaehyun menyerngit aneh, saat melihat cara Taeyong memakai handuk.

"Kenapa memakai nya seperti itu? Kau laki-laki bukan perempuan." Tanya Jaehyun, setelah Taeyong kembali berbalik.

"Memangnya kenapa, huh? Terserah ku. Bilang saja, kau ingin melihat dadaku yang sexy ini kan?" Tanya Taeyong dengan kerlingan nakal.

Jaehyun mendengus geli, ia jadi tidak yakin ingin membawa Taeyong pada acara Tuan Park, jika kelakuan nya seperti ini.

Jaehyun menarik kursi pada meja makan, lalu duduk disana."Cepat pakai bajumu."

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now