25. PINDAH SEKOLAH

1.3K 151 100
                                    

KOMEN 100++ NANTI SIANG LANGSUNG UPDATE

Renma memasuki kelas dengan wajah murung, melihat satu per satu teman di kelasnya yang mungkin saja akan ia rindukan saat ia pindah nanti. Ya! Renma berencana pindah setelah kenaikan kelas nanti, mengingat ia tak mau membuat kedua orang tuanya kecewa lagi.

"Oi Renma! Ke mana aja lo? Kok baru masuk sekarang?" tanya Vino dengan senyuman lebar, menyambut kedatangan Renma di kelas.

"Nggak ke mana-mana," jawab Renma malas, berjalan begitu saja melewati Vino menuju tempat duduknya.

Vino cukup heran dengan sikap Renma hari ini. Ia pun memperhatikan lebih seksama wajah Renma yang tampak murung, tak seperti biasanya. Remaja yang biasa berwajah songong, kini menunduk sedih.

"Ren, lo kenapa? Lo sakit?" Vino mengecek kening Renma, memastikan jika sahabatnya itu baik-baik saja atau tidak.

"Enggak." Renma menurunkan tangan Vino dari keningnya.

Karin langsung membalikkan tubuhnya ke belakang hanya untuk melihat wajah Renma yang sudah berhari-hari tak ia lihat. Gadis itu sangat tergila-gila dengan Renma. Apa pun yang Renma lakukan, pasti ia dukung.

"Kamu kenapa, Renma? Kok murung gitu? Nggak cocok ih," ujar Karin manja.

"Iya, Bos. Bos Renma nggak cocok kalau murung," kata Rion yang kini duduk di dekat Renma. "Emangnya ada apa sih?"

"Gue mau pindah sekolah," ucap Renma yang sukses membuat Vino, Rion, dan Karin terkejut bukan main.

"Pindah sekolah?" kata Vino, Rion, dan Karin bebarengan.

"Ke ... kenapa tiba-tiba lo mau pindah sekolah?" tanya Vino tak terima, belum siap kehilangan sahabat terbaiknya.

"Iya, Bos. Kenapa? Bos kan udah dapat julukan Singa Jakarta. Kenapa Bos tiba-tiba pindah?" Rion menambah pertanyaan.

"Gue capek jadi ketua geng. Gue cuma mau hidup normal seperti pelajar yang lainnya," ungkap Renma.

"Kalau bisa ... gue ingin jadi pelajar berprestasi seperti kedua saudara kembar gue. Walaupun itu sulit, tapi gue akan berusaha sebaik mungkin buat bikin Bunda bahagia," batin Renma penuh tekad. Baginya, lebih baik kehilangan semua teman-temannya daripada harus membuat Sang Bunda kecewa lagi.

"Nggak bisa gitu dong, Ren! Kita semua udah bergantung banget sama lo. Kalau lo nggak ada, siapa yang jadi pemimpin kita? Yono? Yono udah mau lulus," protes Vino. Ia benar-benar tak ingin kehilangan sahabatnya yang begitu berharga baginya.

"Gue udah nggak peduli lagi sama tawuran, mabuk-mabukan, sama balapan liar. Memang gue akui kalau nongkrong bareng kalian sangat seru dan menyenangkan. Tapi ... gue pengin berubah jadi pelajar normal yang bisa banggain orang tua. Itu sebabnya gue mutusin buat pindah," jelas Renma.

"Pindah ke mana?" tanya Karin antusias.

"Rencananya, gue mau pindah ke SMA Albayan," jawab Renma.

Spontan Vino, Rion, dan Karin tergelak saat mendengar penuturan Renma yang ingin pindah ke Albayan Islamic International School yang mana di sana hanya menerima siswa-siswi dengan nilai rapor terbaik atau lolos seleksi masuk dengan nilai nyaris sempurna.

Remaja Bertato Dalam Pelukan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang