37

459 48 4
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa vote dulu yaaa hehe,semoga suka.

-
-
-

      Geo menunggu Carissa untuk pergi ke sekolah bareng. Carissa baru keluar dari rumahnya.

"Sorry lama," ujar Carissa.

"lo kok sekolah? Emangnya lo gak pergi ngelayat?" tanya Geo.

Crissa tidak menjawab dan malah bertanya balik. "Lo sendiri? Gak pergi ngelayat?"


"Nanti pulang sekolah gue ngelayat. Mau ikut?" tanya Geo tapi Carissa menggeleng.

"Gue nanti aja," ujar Carissa. Geo paham pasti sedang terjadi sesuatu, apalagi saat melihat mata Carissa yang sembab. Geo tidak bertanya Carissa kenapa, karena ia tidak ingin membuat suasana hati Carissa semakin buruk.

"Oke. Mau berangkat sekarang?"

"Iya." Carissa naik ke motornya Geo.

"Pegangan Ca," ujar Geo.

Carissa memeluk Geo dari belakang bahkan ia menyender di punggung Geo sambil menutup matanya menikmati hembusan angin di pagi hari.

***

       Di pemakaman Riley dan ibunya sudah di kebumikan. Lusi hanya menatap kosong ke arah pemakan Riley. Dylan yang tidak pernah jauh dari sisi Lusi untuk memberikan kekuatan. Semua orang mulai pergi dan sebelum pergi mereka memberikan bela sungkawa kepada Lusi dan Dylan. Saat hanya tinggal beberapa orang Kun menghampiri Lusi dan Dylan.
 
Lusi menatap Kun datar dan seperti mencari keberadaan seseorang. Kun yang langsung paham siapa yang Lusi cari. "Turut berduka cita. Semoga kamu sekeluarga di beri ketabahan. Dia gak bisa dateng, tapi dia nitip ini buat kamu." Kun memberikan amplop kecil berwarna abu kepada Lusi.


"Kalau gitu aku pamit." Sebelum pergi Kun menepuk pundak Dylan pelan, Dylan yang hanya menatap punggung Kun.

 Kun berhenti saat melihat Renata, ia melepas kaca mata hitam yang di kenakannya dan menatap Renata tajam serta tersenyum licik.

"Berani sekali anda. Berani-beraninya anda menyakiti perasaan putri saya, anda tau akibatnya? Tentu saja saya tidak akan tinggal diam atas apa yang telah anda lakukan kepada putri saya," ujar Kun. Renata tersenyum remeh kepada Kun.

"Haruskah saya takut? Memangnya apa yang akan kamu lakukan kepada saya?" tanya Renata menantang.

"Catatan kriminal anda banyak loh. Dan anda bisa di sebut sebagai buronan yang hilang. Bisa dengan mudah saya menjebloskan anda ke dalam penjara dan membuat anda membusuk di dalam sana. Anda bisa menyusul menantu kesayangan anda itu ke surga. Eh belum tentu anda masuk surga, karena manusia menjijikan seperti anda ini harusnya di tempatkan di neraka jahanam kalau bisa.... Di tunggu aja ya. Gak akan lama kok, jadi sekarang puas-puasin aja ketawa karena setelah ini saya akan membuat anda berhenti tertawa selamanya." Kun terkekeh, tapi kekehan nya itu menyeramkan. Ia kembali memakai kacamata hitamnya setelah itu melangkah pergi meninggalkan Renata yang sudah ketar ketir karena ketakutan.

"Kurang ajar!" Kesal Renata.

***

    Lusi masuk ke dalam kamarnya, ia melihat setiap sudut kamarnya. Kenangannya saat bersama Riley. Tidak, lebih tepatnya Lusi merasa bersalah karena telah menyia-nyia kan Riley yang sudah mencintainya dengan sangat tulus, tapi Lusi tidak memperdulikan ketulusan yang telah Riley berikan. Di saat Lusi akan mencoba membuka hatinya untuk Riley tapi Tuhan malah mengambilnya. Lusi duduk di ujung ranjang, menutup matan dan meremas seprai.

Your My Life (QIAN KUN feat ZHAO LUSI) [√]Where stories live. Discover now