15. ☀️

19.6K 2.6K 170
                                    

SUDAH tiga hari ini Taeyong mulai bekerja lagi, padahal ia masih mempunyai waktu cuti tujuh hari lagi dari perjanjiannya. Ia tidak bisa bermalas-malasan lagi, setelah mendapat kan gajinya ia memakai uang itu untuk membeli ponsel baru. Jadi Taeyong harus bekerja dengan rajin. Selama itu juga ia tidak pernah bertemu dengan Jaehyun lagi, pria itu seperti menghilang begitu saja. Taeyong juga tidak peduli.

Mulai sekarang, Taeyong akan menjaga jarak. Ia harus tau batasan. Rasa kesal dan kecewa tentu saja masih membuatnya sakit hati. Mulut Jaehyun benar-benar sialan.

Taeyong mengusap peluhnya, siang ini ia mengumpulkan sampah yang berada ditong sampah disetiap sudut taman kantor, ia mengumpulkan menjadi satu, hingga kantong kreseknya terisi penuh. Tak jauh darinya, ada Jungwoo yang sedang menanam pohon dan juga beberapa bunga, agar taman terlihat lebih hijau jika ditambahi beberapa pepohonan.

Taeyong mendongak, dan pandangannya seketika menatap mobil yang sangat dikenalinya baru saja terparkir didepan kantor. Hingga ia melihat seseorang dibalik kemudi yang turun dari mobil, seseorang yang sudah lama tidak ia lihat. Tak lama kemudian ia juga melihat seorang perempuan cantik dengan tinggi semampai ditambah dress warna hitam yang ia pakai menambah kesan cantik berkali lipat, Taeyong mengakui itu. Keduanya berjalan beriringan, dengan si perempuan yang menggandeng mesra lengan Jaehyun, tidak ada penolakan sama sekali dari Jaehyun. Taeyong terus memperhatikan keduanya, hingga punggung keduanya tak terlihat lagi karena sudah masuk dikantor.

"Kau melihat apa?" Tanya Jungwoo tiba-tiba. Ia sudah selesai dan melihat Taeyong yang sepertinya sedang melamun.

Taeyong menggeleng, walaupun ia sedikit terkejut saat Jungwoo menghampirinya. "Tida ada."

"Jung sajangnim ya?"

"Tidak, Woo." Jawab Taeyong lagi, ia kembali fokus memasukkan sampah pada kresek tanpa menoleh pada Jungwoo.

"Dia bersama tunangannya dulu. Padahal setahuku mereka membatalkan pertunangannya, tapi entah kenapa perempuan itu datang lagi." Jelas Jungwoo tanpa diminta, karena ia yakin, Taeyong sejak tadi memperhatikan atasan mereka.

"Aku tidak peduli, jadi tidak perlu dijelaskan." Jawab Taeyong acuh.

Ia menoleh pada Jungwoo, yang masih berdiri disampingnya. Ia menahan tawanya, saat melihat pipi Jungwoo terkena tanah. "Pfftt.. Kau terlihat sepe—" Taeyong menghentikan ucapannya, setelah sadar dan berdehem pelan. "Maaf." Gumamnya.

"Kenapa? Memangnya aku terlihat seperti apa?"

Taeyong menggeleng dan tersenyum tipis, saat melihat Jungwoo yang penasaran dengan wajahnya dan meraba wajahnya sendiri, membuat kotoran tanah semakin banyak menempel.

"Ayo, cepat katakan. Jangan bicara setengah-setengah." Jungwoo memaksa karena ia sudah penasaran apa yang akan Taeyong katakan.

"Tidak ada. Setelah ini jangan lupa cuci tanganmu." Ucap Taeyong dan pergi meninggalkan Jungwoo dengan kantong sampah yang sudah penuh.

"Ada apa dengannya? Ia terlalu banyak diam akhir-akhir ini." Ucap Jungwoo pada dirinya sendiri, saat Taeyong sudah berjalan cukup jauh.

🌷🌷

Taeyong menepuk pelan perutnya yang sudah terasa penuh. Ia baru saja makan siang, tepat setelah menyelesaikan pekerjaannya, saat itu juga jam istirahat sudah tiba. Ia makan sendirian saat dikantin tadi, karena tidak melihat Jungwoo. Biasanya mereka akan makan berdua, tapi Jungwoo sering sekali keluyuran saat jam istirahat membuat Taeyong sulit mencarinya. Karena terlalu malas dan juga sudah sangat lapar, akhirnya Taeyong makan sendiri.

Taeyong akan membersihkan toilet lagi hari ini, seperti biasanya ia tidak akan sendiri, ada dua atau tiga teman lainnya yang ikut membantu. Baru saja Taeyong membawa ember dan juga peralatan kebersihan yang lainnya, ia berpapasan dengan seorang perempuan yang tidak asing baginya, seperti nya ia baru saja dari toilet perempuan.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now