terungkap

1.1K 139 7
                                    

TWINS HARUTO

Melangkahkan kaki jenjangnya menelusuri ruangan rumah sakit untuk menemui dokter

"Apa sudah ada pendonor yang cocok dokter?" Ucapnya ketika baru memasuki ruangan yang ditujunya

"Maaf, sampai saat ini sulit sekali untuk mendapatkan pendonor"

"Mengapa itu sangat lama hah! Kau ingin menunggu hingga saudara ku pergi baru kau menemukannya begitu!?"

"Bukan begitu maksud saya, kami dari rumah sakit ini sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatnya

Diteliti penyakit pasien memang sangat buruk, awalnya hanya pembuluh darah biasa tapi dia sering bantuk keras dan mimisan lama-kelamaan merusak jantungnya karena ia jarang meminum obat yang kemungkinan bisa menyembuhkannya" jelas dokter

"Aku tidak mau tahu, kau harus secepatnya mendapatkan pendonor itu, jika tidak ingin rumah sakit ini mendapatkan masalah"

"Tapi, tuan..."

"Tidak usah banyak mengoceh karena aku akan kembali untuk menanyai itu"

*TWINS HARUTO*

"Sampai kapan kamu akan terus menjauhi Travis?"

"Aku masih marah padanya kak!"

"Bukankah itu sudah lama, Jeongwoo kakak ingin kamu bersikap adil antara kak Travis dan kak Haruto"

"Tapi kak Travis menuduhmu dengan alasan yang salah sehingga ayah jadi kecewa padamu"

"Aku tau, tapi sudahi ya rasa marah mu itu, karena Travis sudah tidak membenciku lagi, dia sekarang sudah menerima ku sepenuhnya"

"Tapi kenapa dia masih enggan untuk memberitahu soal kesalahan waktu itu pada ayah"

"Mungkin dia menunggu waktu yang tepat"

*TWINS HARUTO*


"Ada apa ini Travis? Kenapa kamu tiba-tiba menyuruh kita berkumpul?" Tanya Chaeyoung

"Aku ingin berkata jujur, terutama pada ayah"

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Hanbin

"Waktu dimana Haruto masuk rumah sakit, itu bukan karena dia kalah berbalapan tapi karena aku"

"Apa maksudmu Travis?" Tanya Hanbin lagi

"Aku yang berbalapan waktu itu, karena teman sekolah dari Jeongwoo terus mendekati Jeongwoo. Aku tidak suka karena aku tahu sifat asli dari Gyumin seperti apa. Dia mantan adik kelasku jadi aku tahu segala masalah yang pernah ia perbuat sebelumya" jelas Travis

Plak

Tamparan yang Hanbin layangkan pada Travis terdengar begitu keras dan jelas bahkan membuat pipi dari pemuda tampan itu memerah seketika

"Ayah itu bukan sepenuhnya salah Travis, tapi salahku juga"

"Jangan mencoba untuk membelahnya Haruto"

"Aku yang ingin menggantikan Travis saat ingin pulang ayah, aku tau Gyumin mempunyai rencana jahat terhadap Travis jadi aku hanya ingin Travis baik-baik saja"

"KAU LIHAT, KAU LIHAT DIA YANG KAU BENCI BAHKAN RELA MENGORBANKAN DIRINYA UNTUKMU TAPI APA YANG KAU LAKUKAN!? KAU MALAH MENUDUHNYA DAN BODOHNYA AKU MEMPERCAYAIMU!" ucap Hanbin yang kini menyeret Travis untuk bangkit dari posisi duduknya

"Ayah kumohon maafkan Travis" ucap Haruto

"Pa, sudah
itu kan bisa dimaafkan. Lagipula itu hanya kesalahan pahaman" ujar Chaeyoung

"Mungkin ayah akan menamparku lagi setelah ini" ucap Travis

"Apa maksudmu hah?"

"Soal Haruto selama ini" ucap Travis yang kini pandangannya teralih ke Haruto

Menggeleng dengan cepat, Haruto mengisyarakatkan agar Travis tidak memberitahukan soal itu

"Tidak Haruto, ini sudah saatnya"

"Katakan Travis ayo katakan" ucap Hanbin

"Haruto mengidap penyakit pembuluh darah, dia selama ini sering batuk keras dan mimisan yang mengakibatkan jantungnya rusak dan butuh pendonor"

Hanbin ia tidak menampar Travis lagi namun lelaki itu justru terduduk lemas setelah mengetahui hal ini, begitu pun Jeongwoo, lelaki manis itu bahkan langsung memeluk Haruto dan menangis keras

"Kenapa kau tidak mengatakannya kak!!!? Kenapa!? Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini? Kau sakit kak Haruto"

"Aku... Aku hanya tak ingin membuat kalian merasa khawatir. Maaf untuk ini" jawab Haruto

"Kita akan berangkat ke London besok untuk pengobatan mu"

"Tidak ayah, aku ingin menunggu sampai wisuda ku selesai"

"Kau ingin menunggu sampai sekarat begitu? Turuti ucapan ayah, Haruto" tegas Travis

"Tidak Travis, ayah kumohon aku akan berusaha untuk bertahan. Aku tidak ingin kuliah ku tertunda. Tinggal menunggu setahun lagi, kumohon"

"Baiklah, tapi dengan syarat kau harus diawasi oleh dokter dan bodyguard ayah"

"Baik ayah!"

"Mana bisa begitu!? Ayah bawa Haruto ke London besok, dia harus mendapatkan pendonor itu dan sembuh" ujar Travis

"Kali ini aku setuju dengan kak Travis" ujar Jeongwoo

"Ayah aku mohon, anggap ini permintaan ku yang terakhir" ucap Haruto

"Jaga bicaramu Haruto!!" Ucap Travis

"Jangan ributkan ini lagi, ayah akan memberi Haruto kesempatan sampai wisuda, tepat setelah itu maka hari itu juga kau ikut denganku ke London Haruto"

"Tentu ayah" jawab Haruto tersenyum

Merasa kesal Travis lantas meninggalkan ruangan itu

Merasa kesal Travis lantas meninggalkan ruangan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TWINS HARUTO STORY' END.Where stories live. Discover now