𝗣𝗥𝗢𝗟𝗢𝗚

906 97 22
                                    

𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚. mild swearing, break-up, slight angst, manga spoiler.
𝗡𝗢𝗧𝗘. mari kita mulai dengan hal yang menyedihkan lol. This chapter has been edited.

Lingkungan kampus nggak pernah sepi barang sedetik pun, jalanan ramai membuat kamu harus lebih memperhatikan langkah dengan lebih hati-hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lingkungan kampus nggak pernah sepi barang sedetik pun, jalanan ramai membuat kamu harus lebih memperhatikan langkah dengan lebih hati-hati. Menuju ke sebuah kafe yang biasa kamu datangi setelah selesai kampus, kamu menerima sambungan telepon dari Mirko.

Hey, lo lagi di mana?” Tukas Mirko di seberang telepon tepat setelah kamu mengangkat panggilannya.

Kamu berhenti sejenak di pinggir trotoar, “Mau ke coffeeshop. Kenapa kak?”

Ini Keigo tiba-tiba ngajak clubbing nanti malem, gimana ceritanya?” Celetuk Mirko yang menyebut nama pacar kamu—well, mantan pacar, kamu baru putus kemarin. Mirko sebagai salah satu sahabat Keigo selalu melaporkan kelakuan anehnya ke kamu.

Dengan helaan nafas lembut, kamu lantas menjawab, “Ceritanya aku putusin kemaren.”

Suara tarikan nafas tajam yang menggambarkan rasa kaget dari seberang telepon pun terdengar. “Serius?”

“Belum cerita orangnya?”

Nggak, sama sekali!”

“Hmm. Iya gitu deh, kak. Intinya aku ngerasa gak cocok aja kalo lebih dari sekedar temenan sama Kak Keigo.”

Oh, well. Kalo gini gue harus ngajak Touya dong. Lo tau sendiri anaknya kalo lagi jengkel kayak gimana.”

Kamu menghela nafas pelan dan terkekeh kecil. “Sorry, ya, kak. Gue juga bingung ini sebenernya. Gue belum berani bilang sama temen-temen.”

Hahahah, ya ampun. Emang mereka sesuka itu sama Keigo ya?”

“Iya, lo tau lah mereka kayak gimana, kak.”

Well, ready or not, you should tell them. The sooner the better.”

“Alright, thanks, ya kak.”

Anytime, hun.” Mirko menutup sambungan telepon.

UA coffeeshop udah jadi langganan kamu dan temen-temen kamu buat nongkrong sehabis kelas kuliah, selain harga yang pas sama isi dompet mahasiswa, tempatnya juga lumayan luas, lengkap dengan free wifi dan stop kontak, jelas jadi spot yang paling diincer buat nugas.

Sore ini kamu udah minta ketemuan di coffeeshop itu, ada hal penting yang mau kamu bicarakan. Ketika kamu tiba di tempat, temen-temen kamu udah pada ngumpul; Shoto, Deku, Bakugo, Kirishima, Denki, Momo, Uraraka sama Jirou.

“Udah lengkap nih,” Cetus Denki, berhenti main games, membuat yang lainnya juga menaruh perhatian ke arah kamu.

Uraraka menatap kamu kemudian bertanya, “Iya, mau ngobrolin apa deh, penasaran.”

𝗔𝗞𝗥𝗔𝗦𝗜𝗔, aizawa shouta.Where stories live. Discover now