𝟬𝟯. 𝗥𝗘𝗠𝗘𝗗𝗬 𝗙𝗢𝗥 𝗠𝗘𝗠𝗢𝗥𝗬

781 119 18
                                    

𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚. none. (edited chapter).
𝗡𝗢𝗧𝗘. anyway, kalian yang baca manga my hero academia, gimana jantungnya pas kemaren tau kalo bakugou D word? i would say i’m surprised, but i’m not. mostly karena husbu gue rata-rata modar semua sih....

 mostly karena husbu gue rata-rata modar semua sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Canggung dan ganjil. Semalaman Aizawa cuma memejamkan mata, tapi nggak tidur sama sekali, meskipun kehangatan yang dia bagi dengan kamu terasa nyaman, tapi justru kedekatan secara fisik kalian yang membuat dia bersikeras menahan kantuk. He usually stays up anyways.

Nggak pernah dalam hidupnya, Aizawa membayangkan skenario tidur sama anak gadis sahabatnya sendiri. 

Well, tidur dalam artian yang eksplisit maupun nggak, dua-duanya nggak pernah terlintas bahkan di alam bawah sadarnya. Tapi lihat dia sekarang, tidur satu sleeping bag di sofa, Aizawa gak pernah bisa menebak kismat semesta ini.

Sesekali, Aizawa menyaksikan pergerakan tubuh kamu yang gusar di dalam pelukannya, dia mampu mencium wangi harum gadis muda seperti kamu yang masih di dalam masa mekarnya, membuat kepalanya kalang kabut dan nggak terarah.

Aizawa mengepalkan kedua tangannya dengan erat ketika wajah kamu mengendus lehernya, bibir kamu yang lembab mengelus lembut dada bidangnya. Aizawa sampai harus berkali-kali mengingatkan dirinya kalau kamu ini anak gadis sahabatnya sendiri.

Melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 5 pagi, Aizawa dengan pelan dan hati-hati pun keluar dari sleeping bag, meninggalkan kamu sendiri di dalamnya. Merasa puas setelah memandangi kamu selama itu, Aizawa bermaksud memulai harinya seperti rutinitas biasa.

Bangun lebih awal, Aizawa menyisihkan waktunya buat jogging pagi di taman olahraga kompleks apartemen Otheon yang luas. Sekitar satu jam kemudian, Aizawa berniat buat balik ke apartemen setelah menyelesaikan olahraga paginya.

Menunggu lift yang naik lantai, Aizawa mengangkat telepon dari Oboro, dia udah tau alasan Oboro nelepon dia juga. “Yo.”

Oboro tanpa basa-basi langsung mengutarakan poinnya. “Beneran anak gue numpang di apartemen lo? Semalem anaknya gue telepon habis ada kebakaran di gedung Otheon.”

“Hm.” 

Dia tidur di mana? Gue tau apartemen lo udah pasti kosong.”

Aizawa seketika hening untuk beberapa saat, memikirkan kalimat yang tepat sebagai jawaban, menimbang-nimbang haruskah dia jujur atau nggak. Dan kemudian pria itu memutuskan dengan balasan, “Di sofa.”

Well, in his defense, he’s not completely wrong. Kamu beneran tidur di sofa, bareng dia atau nggak, ya Oboro nggak nanya juga. Jadi, sah-sah aja dong?

Syukur kalo gitu. Biasanya dia gak bisa tidur kalo nggak di kasur, terus selimutnya harus tiga layer.” Oboro tertawa kecil mengingat kebiasaan anak gadis satu-satunya itu.

“Mhmm.” Gumam Aizawa pelan sebagai tanggapan, yang sebenernya Aizawa ketawa dalam hati setelah menemukan fakta unik tentang kamu, hal ini tentunya bisa dia gunakan buat senjata meledek kamu nanti.

𝗔𝗞𝗥𝗔𝗦𝗜𝗔, aizawa shouta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang