Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah sejak pukul 7 kamu berada di kamar Aizawa.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-40, kamu memutuskan untuk merangkai kejutan untuknya, dengan menyelundup ke gedung apartemennya di Otheon, lalu menyiapkan satu-satunya kamar di apartemen itu menjadi stage area.
Kamu menaburkan potongan bunga mawar di seluruh permukaan tempat tidur yang spreinya udah kamu ganti dengan sprei satin berwarna putih, kamu menyusun beberapa lilin aroma juga di sekeliling kamar tersebut.
Satu botol wine kesukaan Aizawa juga kamu siapkan, lengkap dengan dua gelasnya yang kamu susun tepat di meja kecil khusus sarapan di kasur yang kamu sulap jadi tempat lilin aroma, wine, dan kue kecil yang berhiaskan 4 lilin kecil pula.
Dan yang paling puncak adalah, kamu memakai pakaian maid costume yang super seksi.
Butuh waktu sekitar 2 jam bagi kamu untuk membeli peralatan dan menyiapkannya di kamar Aizawa sendirian, sebelum itu juga kamu harus menanyakan jadwalnya di hari itu tanpa terlihat mencurigakan beberapa hari sebelumnya.
Jam menunjukkan pukul 7 lewat 5 menit, seharusnya Aizawa udah pulang dari rapat sekaligus acara kantor. Kamu beralasan ada janji dengan teman-teman kamu, jadi kamu menjanjikan untuk merayakan ulang tahunnya esok hari.
Sementara itu, ternyata setelah Aizawa selesai acara kantor, sahabatnya ikut memberikan ia kejutan juga tepat di lobi apartemennya. Oboro, Hizashi, Nemuri dan beberapa orang lainnya.
Seperti biasa, mereka meminta jatah ulang tahun, dan seperti biasa juga Aizawa udah paham kalau mereka mau dimasakkin makan malam spesial darinya, karena selama ini dia nggak jarang memasak makanan sendiri sampai temen-temennya juga ikutan suka masakan dia.
“Anjir, kita salah apartemen gak sih?” Hizashi melongo melihat seisi apartemen Aizawa yang sekarang udah nggak kosong melompong kayak dulu.
Nemuri ikut membulatkan matanya melihat apartemen Aizawa yang tadinya cuma sofa doang, sekarang udah kayak apartemen beneran, antara ruang tengah dan dapur jadi lebih berkarakter dengan furnitur yang dipilih meskipun sederhana tapi menunjukkan kalau ini Aizawa banget.
“Lo nyewa interior designer apa gimana?” Tukas Oboro sambil mendudukkan dirinya di sofa.
Anak cewek lo yang rapihin. Cetus Aizawa dalam hati, dia cuma mendengus sekilas sambil berjalan ke arah dapur buat siap-siap. “Mending jangan banyak omong kalau nggak mau gue masakkin telor doang.”
Mereka cuma menanggapi dengan terkekeh pelan dengan ketusan Aizawa, udah terbiasa juga dengan kejutekan laki-laki itu sejak mereka masih di bangku SMA dulu.
Sementara kamu, di dalam kamar, udah panik bukan main.
Kamu nggak mengira kalau akhirnya Aizawa pulang ke apartemen setelah acara dari kantor, tapi dengan membawa pasukan yang sebegitu banyaknya.
