Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jumat sore, kamu sama temen-temen kamu punya agenda mingguan buat ngeteh di rumah Momo, ngeteh dalam artian nongkrong sambil barbeque-an, yang ngeteh cuma Momo, sisanya ngopi.
Di belakang rumah Momo, meja sama kursi udah ditata rapi, khusus untuk acara nongkrong mereka setiap akhir minggu, melepas penat bimbingan skripsi dan setan-setannya.
“Lo numpang di apartemen sebelah jadinya?” Tanya Kirishima sambil mengipas-ngipas barbeque, kebiasaan bakar sate.
Kamu mengangguk pelan mengiyakan sambil bergumam, sibuk menyiapkan meja buat makan-makan di halaman belakang rumah Momo yang luasnya udah kayak kebun raya di Bogor.
“Sama siapa?” Tanya Uraraka yang sama-sama menata meja bareng kamu.
“Ada, temen ayah.” Sahut kamu singkat, nggak mau mengemukakan terlalu banyak informasi mengenai Aizawa, karena bisa-bisa kamu dirujak sama mereka dan diboyong ke rumah Momo.
“Bukannya apartemen sebelah yang punya pada orang-orang konglomerat gitu dah?” Celetuk Denki, ikut ngipas-ngipas sama Kirishima, sesekali membolak-balik barbeque yang mereka bakar.
“Konglomerat banget, anjir.” Cetus kamu dengan pekikan tertahan sambil menggelengkan kepala takjub. “Tadi pagi ‘kan gue lewat gym, kayaknya gym yang biasa si Bakugo datangin juga masih kalah lengkap.”
“Wih! Boleh dong sekali-kali mampir!” Cetus Midoriya dengan semangat, selalu paling excited kalau udah denger ada tempat gym yang super lengkap.
“Masuknya harus pake kartu kamar, private banget.” Ujar kamu menyayangkan, padahal kamu suka banget kalau Midoriya lagi akur ngegym bareng Bakugo.
Shinsou mengambil spot kosong untuk duduk disamping kamu ketika makan-makan dimulai. Lantas menukas, “Berapa lama emang renovasinya?”
Kamu menimbang jawaban beberapa waktu sebelum akhirnya membalas, “Paling lama satu bulan, tapi semoga aja nggak sampe selama itu sih.”
Seberisik apapun mereka, terutama Denki, tapi kalau udah menemukan makanan di hadapan mereka, udah jelas bakal banyak heningnya, khusyuk banget menikmati barbeque yang udah mereka masak sendiri. Sampai-sampai cuma dalam waktu 10 menit aja, mereka udah selesai makan.
“Anak jurusan gue ada yang mau kenalan sama lo, by the way,” Cetus Jirou kemudian, menyesap sodanya sambil melirik ke arah kamu.
Mengerutkan kening heran, giliran kamu yang menukas balik. “Kenapa?”
Mengundang gelak tawa dari anak cowok yang mendengar pertanyaan kamu yang cukup aneh setelahnya.
“Kok kenapa? Ya mana gue tau, yang jelas suka sama lo kali.” Sahut Jirou tergelak pelan menjawab pertanyaan kamu yang dianggapnya out of the box.
