𝟭𝟬. 𝗠𝗬 𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 𝗥𝗜𝗚𝗠𝗔𝗥𝗢𝗟𝗘

883 101 15
                                        

𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚. suggestive content.
𝗡𝗢𝗧𝗘. another rushed chapter.

Menjadi satu-satunya laki-laki yang masih lajang di kalangan teman-temannya yang udah berkeluarga bukan menjadi hal yang memalukan bagi Aizawa, pria itu punya prinsip yang ia pegang dengan erat, yakni ‘not giving a fuck’

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menjadi satu-satunya laki-laki yang masih lajang di kalangan teman-temannya yang udah berkeluarga bukan menjadi hal yang memalukan bagi Aizawa, pria itu punya prinsip yang ia pegang dengan erat, yakni ‘not giving a fuck’.

Sederhana dan sangat manjur dalam menghadapi ocehan teman-temannya yang selalu berusaha menjodohkan Aizawa dengan berbagai macam perempuan dari mulai yang masih bersuami tapi dalam proses cerai, sampai janda dan single parent pun pernah ditawarkan padanya.

Jawaban Aizawa tetap sama. Dia belum mau settle down.

Well, hal itu berubah ketika dengan tanpa rasa bersalah Aizawa meniduri anak gadis dari sahabat karibnya sendiri. Aizawa udah bisa membayangkan tempat kuburannya kalau-kalau Oboro mengetahui hal ini.

Sebanyak apapun masalah hidup yang pernah Aizawa alami, permasalahan kali ini cukup bikin prinsip hidup dia tergoyahkan. Aizawa mau jujur, tapi respon yang dia dapatkan dari kamu adalah omelan cerewet, cubitan kecil di perut, dan ngambek dua hari.

Makanya, Aizawa menuruti keinginan kamu buat nggak bilang apa-apa ke Oboro, meskipun hal itu perlahan menggerogotinya dari dalam.

Masalah yang ini belum selesai, alam semesta sepertinya sedang senang bermain-main dengan Aizawa. Kemarin malam, Nemuri dan Hizashi menambah beban hidup Aizawa dengan mengabarkan berita buruk.

“Lo masih inget yang namanya Emi, nggak? Pas lomba di sekolah kita dulu, dia cewek bogel gemes yang paling heboh bawa terompet jadi supporter sekolahnya.” Cetus Hizashi ketika mereka singgah di satu bar setelah pulang dari kantornya masing-masing.

Aizawa dengan tenang menjawab singkat, “Nggak.”

“Ini loh!” Nemuri menunjukkan akun Emi di ponselnya. “Cakep ‘kan? Gemesin pokoknya. Kemaren dia baru cerai sama suaminya, gara-gara mertua, biasa.”

Kalau pembahasannya ke arah situ, Aizawa udah bisa menebak kalau mereka akan menjodohkan dia lagi. Makanya, Aizawa dengan cepat menolak. “Nggak tertarik.”

“Dicoba dulu, jangan apa-apa langsung nolak!” Hizashi memutar matanya jengah dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini. “Udah jadi bujang lapuk juga.”

“Males buang-buang waktu.” Aizawa mengangkat bahunya pelan, berusaha buat nggak keceplosan kalau dia udah punya cewek yang notabenenya seumuran sama anak Hizashi.

Nemuri menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. “Please, sekali ini doang! Ngedate paling lama 2 jam, kalau nggak cocok ya tinggal lo bilang buat banyakin koneksi kek, apa gitu.”

Melihat nada putus asa yang sedikit lebih berbeda dari biasanya, Aizawa mengerutkan kening curiga, namun ia memutuskan buat menunggu sampai mana sahabatnya akan terus memaksa.

“Kita udah janjiin buat Emi, soalnya.” Hizashi berakhir dengan nyengir tanpa dosa.

Kalau Aizawa nggak lagi di bar, kayaknya Hizashi udah bonyok dihajar.

𝗔𝗞𝗥𝗔𝗦𝗜𝗔, aizawa shouta.Where stories live. Discover now