16. ☀️

20.2K 2.7K 177
                                    

TAEYONG mengeratkan tangannya pada Yeji, ketika perempuan itu menariknya masuk lebih dalam. Sungguh, Taeyong benar-benar menyesal ikut dengan Yeji. Definisi bersenang-senang dengan yang Yeji maksud sangat berbeda dengan harapannya!

"Yeji, berhenti dulu."

Mendengar ucapan Taeyong, Yeji pun menghentikan langkahnya, mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya.

"Kau yakin tidak salah tempat?" Tanya Taeyong memastikan, karena saat ini Yeji malah mengajaknya pergi ke club!

"Tidak. Ini sudah benar. Oh, apa kau mau pergi ke club yang lain? ada banyak dikota ini, katakan saja yang mana."

Taeyong mengerang kesal. "Kau berjanji akan mengajak ku senang-senang!"

Yeji tersenyum lebar, "Aku akan menunjukkan padamu sekarang."

Yeji kembali menarik lengan Taeyong, tapi Taeyong menahannya.

Taeyong merengek kecil, sedikit tidak terdengar karena suara musik yang keras. "Aku berpikir, kau akan membawaku ke Lotte world. Bukan tempat seperti ini."

Padahal Taeyong sudah membayangkan jika ia akan bermain sepuasnya, jalan-jalan di Mall, makan banyak kue dan makanan manis lainnya. Itu baru namanya senang-senang!

Yeji memutar matanya malas, "Cepat, ikuti saja aku."

Keduanya duduk didepan meja bar, dengan kursi yang tinggi. Yeji memesan satu botol Vodka sekaligus dan juga dua gelas kecil.

Taeyong tidak peduli dengan apa yang Yeji lakukan, matanya memindai segala bentuk dan riuhnya club, matanya menyerngit jijik saat melihat tiga orang pria sekaligus sedang berciuman.

"Menjijikkan."

"Meski begitu, mereka tetap menikmatinya." Sahut Yeji, walaupun begitu ia tetap menuangkan vodka pada gelas lainnya, lalu menyodorkan pada Taeyong.

Dengan pelan Taeyong mendorong kembali gelas itu, agar berjauhan dengannya.

"Aku tidak mau."

"Cobalah, hanya satu gelas. Tidak akan membuatmu mabuk."

"Aku tidak mau, Yeji." Taeyong merengut kesal.

Yeji mengangkat gelas itu, dan memaksanya didepan mulut Taeyong.
Dengan cepat, Taeyong menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menggeleng ribut.

"Aku tidak mau!" Meskipun berteriak, suaranya tetap tidak terdengar jelas, karena Taeyong menutup mulutnya.

Yeji mendengus, lalu meneguk sendiri satu gelas Vodka itu. Ia menatap seorang bertender yang sedang menatap mereka sejak tadi.

"Kau punya soda?"

"Punya." Jawab pria bartender itu.

"Aku minta satu kaleng soda dingin."

Yeji kembali menoleh pada Taeyong setelah bartender itu pergi. Sangat jarang bar menyediakan minuman soda, mungkin pria itu menyimpan ditempat lain. Yeji menghela nafas, saat Taeyong masih saja menutup mulutnya.

"Berhenti menutup mulutmu."

"Tidak akan. Kau pasti memaksaku lagi." Suara Taeyong masih teredam.

"Tidak." Jawab Yeji, datar.

Taeyong bernafas lega, saat melepaskan bekapan mulutnya. Masalahnya ia menutup mulut sekalian dengan hidungnya.

"Maksudku, aku tidak akan berhenti memaksa mu." Yeji menyeringai tipis, membuat Taeyong menutup mulutnya lagi dengan cepat, dengan mata yang membulat lucu.

"Jangan menutup mulutmu, seperti itu! Aku hanya bercanda!"

🌷

Dapur kantor saat ini sedang ramai dengan suara candaan beberapa karyawan office boy yang sedang istirahat makan siang. Tidak biasanye mereka berkumpul seperti ini, tidak semuanya hanya ada sembilan orang disini termasuk Taeyong yang sedang tertawa karena salah satu temannya melempar sebuah lelucon.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now