kembali damai.

101 8 0
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu.Dengan para murid yang berhamburan keluar kelas dan segera memenuhi kantin.

Yena memperhatikan yuri dengan serius.Sahabatnya itu terlihat sangat lesu sejak pagi,bahkan menolak ajakan yongha dkk kekantin.

"Beb"-yena menepuk bahu yuri,berniat mengajaknya ikut kekantin untuk kedua kalinya.

"Laper nih,kantin yuk"

"Nggak deh,mager"-jawab yuri sambil menggeleng pelan.

Yena berdecak sebal

"Lo kenapa sih sebenarnya? Suram banget,padahal kemarin abis kencan."yena menusuk nusuk pipi chubby yuri

"Gakpapa, gue ngantuk doang"jawab yuri seadanya.

"Masa sih?,lo gak kayak biasanya gini.Cerita lah kalo ada masalah
"-yena menopang dagu dan fokus memperhatikan ekspresi yuri

Dia balas menatap yena. apakah wajahnya sesuram itu atau kepekaan sahabatnya ini yang luar biasa.
Walau begitu menurutnya dia tidak perlu menceritakan kejadian kemarin pada yena.

"Lo kok care banget sih sama gue" yuri memeluk sahabatnya

"Iya dong,kan lo besti gue~"-yena sambil balas memeluk.
Yuri tersenyum tipis hatinya terasa hangat.

"mau nyaleg ya kaks?"-yuri berbisik.

Yena yang tadinya serius langsung ngakak

"Apaansih anjir,humor lu."

Yuri melirik junseo yang berdiri didepan pintu kelas.

"Pacar lo tuh,samperin gih."yuri sambil melepas pelukan keduanya.

Yena tersenyum senang dan segera menghampiri junseo
"Ri,gue mau kekantin,Lo mau ikut gak?"-ucap yena satu menit kemudian.

"Nggak."jawab nya cepat,dia tidak ingin menjadi nyamuk diantara keduanya.

Yuri menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.Sejak tadi pikirannya dipenuhi oleh kejadian kemarin.

Rasa cemas menghantuinya,dia yakin ibunya pasti akan mencoba untuk merebutnya juga dari keluarganya yang sekarang. seperti sang ayah.

Melihat dari penampilannya kemarin ibunya itu pasti sudah menjadi orang yang cukup berkuasa sekarang.

Yuri mendesah kasar.
Terlalu banyak berpikir membuatnya pusing.

Jangan terlalu overthingking diriku!_batinnya
Dia sebisa mungkin menenangkan pikiran

"itu semua belum benar benar terjadi.dan semoga tidak akan terjadi."-gumam yuri seakan memantrai dirinya

Karna meninggalkan hpnya dirumah, yuri jadi gabut.

Semalam...gue..

Wajah yuri perlahan memerah,dia baru teringat saat dirinya menangis tersedu sedu dipelukan soobin sampai ingusnya..

"AAAKKH!" teriak yuri,jika di pikirkan,hal itu sangat memalukan.

Beberapa teman sekelasnya menatapnya kesal karna kaget. dan ada juga yang menanyainya kenapa.

"Gapapa..S-sorry guys"

Yuri berlari keluar kelasnya menuju kantin.

___Brother___

Jeongin yang sedang berkumpul dengan teman gamenya memanggil yuri yang akan menghampiri meja yongha dkk.

Dia berjalan cepat menghampiri kakaknya itu.
"Kak,lo masih ada utang penjelasan." Ucap jeongin to the point.

BROTHEr | Stray kidsWhere stories live. Discover now