banyak teman banyak kenangan.

2.2K 194 2
                                    

"Yuri...anak kesayangan ibu....,"

"Benarkah ibu?....,hehe...."

"Kamu segalanya untuk ibu nak...jangan pernah sakit...ibu akan khawatir...."

"Yuri akan jadi anak baik.....,terima kasih ibu....."

"Bukankah kita keluarga yang bahagia sayang?....."

"Tentu saja,apa lagi kita memiliki yuri..."

"Anakku yang manis....tumbuh besarlah seperti ibumu....dia wanita yang keren!"

"Iya ayah!....saat yuri dewasa nanti,yuri yang akan melindungi ayah dan ibu...."

"Haha..Belajarlah saja dulu...."

"Ibu!!,ayah kemana?"

"Ayahmu bekerja nak"

"Kenapa jeje memanggil ayah paman
baik bu?,"

"Mungkin dia mengenal ayah..."



Yuri terbangun dengan agak tersentak
Dia mengusap wajahnya kasar.

Ah!,mimpi ini lagi ck!!

Padahal aku sudah tenang karna tak ada lagi mimpi mimpi itu!

Kenapa sekarang!,ah! Menyebalkan!!

Apa sebaiknya aku bercerita ke kakak?.

Mimpi yang seperti potongan ingatan masa kecil itu menganggu nya.

Yuri kembali menarik selimutnya dan berusaha untuk tidur.

Dia menatap sekitar kamarnya masih sangat gelap.
Lampu tidur yang dia padamkan dia nyalakan lagi.

Ah...aku keluar saja.

Yuri berdiri dan membuka perlahan pintu kamarnya kemudian berjalan keluar.

Dia memeluk dirinya sendiri karna dingin sambil berjalan menuju tangga.

Suara tv?

Dia berjalan kearah tangga dan menuruni beberapa lalu mengintip ke ruang tv yang agak jauh.
Ternyata ada woojin yang menonton.

Woojin duduk sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangan sepertinya memikirkan sesuatu.

Saat yuri ingin melangkah lagi untuk menemuinya,chan berjalan dari dapur sambil membawa beberapa makanan dan minuman juga.

"Sudahlah kak....,berhenti memikirkannya kau bisa stress"-chan lalu meraih sebotol minuman yang tadi dia letakkan diatas meja.

"Gimana gue bisa ngelupain semudah itu,ayah pasti kecewa sama gue!,dia udah percayain perusahaan ini,tapi gue gak becus!arkh!!"-woojin mengacak rambutnya frustasi.

"Tenang kak,minumlah ini"-chan lalu menyodorkan minuman.

"Berhasil dan gagal itu pasti ada dalam kehidupan,mungkin sekarang lo gagal,tapi kan lo bisa memperbaikinya nanti,tenang saja,ayah pasti mengerti,jangan terlalu dipikirkan,mari berusaha di proyek selanjutnya"-lanjut chan sambil merangkul dan menepuk bahu woojin untuk menenangkannya.

Woojin hanya menanggapi kata kata chan dengan desahan kasar.
Dia merasa bersalah.

Mungkin bukan saat yang tepat gue cerita kekakak,sebaiknya gue pendam sendiri,cuma mimpi biasa juga.

Yuri memutar langkah lalu berjalan kembali kekamarnya.

___Brother___

BROTHEr | Stray kidsWhere stories live. Discover now