20. ☀️

19.4K 2.5K 220
                                    

SUDAH dua bulan Taeyong belajar, dan ia sudah bisa mengusai beberapa hal, berkat Yeji yang mengajarinya dengan santai, maksudnya ia tidak memberi materi yang berkelit, Yeji menjelaskan dengan sangat baik, cukup singkat tapi bisa dipahami dengan baik.

Selama itu juga, Taeyong tidak bertemu dengan Jaehyun lagi. Yeji seolah mengurungnya diapartemen, bahkan Yeji tidak memberikannya untuk pulang, jadinya Taeyong menginap di apartemen Yeji. Saat wanita itu pergi bekerja, Taeyong akan belajar sendirian, jika ada satu hal yang tidak Taeyong mengerti, maka Taeyong akan melakukan video call dan Yeji akan menjelaskannya.

Malam ini Taeyong berniat untuk pulang kerumahnya sendiri, entah jadi apa sekarang rumah itu setelah ia tinggal selama dua bulan, Taeyong bisa bayangkan sebanyak apa debu didalamnya.

Saat ini Taeyong tengah mencuci tangannya pada wastafel, ia baru saja buang air kecil. Yeji mengajaknya, makan malam direstoran hanya untuk perayaan kecil karena Taeyong sudah mampu belajar dengan baik.

Merapikan sedikit, kemeja kusut miliknya. Taeyong menghela nafas, sudah tiga kali ini dalam seminggu Taeyong memakai kemeja putih Jaehyun, sampai kapanpun ia tidak akan mengembalikan kemeja ini kepada miliknya. Taeyong merindukan Jaehyun. Bagaimana keadaan pria itu sekarang? Apa Jaehyun juga merindukan nya? Jika bertemu nanti, Taeyong ingin mengatakan jika dia sudah memaafkan pria tampan itu. Terlalu berlebihan rasanya, jika sampai harus  mendiamkan Jaehyun selama itu. Jaehyun juga sudah meminta maaf dan berusaha.

Taeyong keluar dari toilet, dan tersentak saat mendengar pekikan cempreng yang Taeyong tebak milik anak perempuan.

"Kak Taeyong!"

Taeyong menoleh dan menemukan seorang gadis kecil tengah berlari kearahnya.

"Chaejin?"

Taeyong terkekeh, saat Chaejin memeluk kakinya erat dengan kepala terdongak kearah nya.

"Wah, aku sungguh tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini. Apa kabar Taeyong?" Ucap wanita dewasa yang kini berjalan kearah mereka.

"Bibi." Ucap Taeyong tersenyum.

"Sudah aku bilang berapa kali untuk jangan memanggilku Bibi, panggil aku Nuna, okay?" Ucap Chaeyeon.

"Iya, Nuna. Sudah lama sekali kita tidak bertemu."

Chaeyeon terkekeh, "aku tinggal di Amerika untuk beberapa waktu sampai pekerjaan suami ku selesai." Chaeyeon menghela nafas, "Padahal, waktu itu aku sangat berharap kau mau tinggal denganku."

Taeyong hanya tertawa pelan menanggapi.

"Tunggu." Ucap  Chaeyeon tiba-tiba saat teringat sesuatu. "Bukankah kau mengatakan jika kau rela diperkosa Jaehyun saat itu?" Chaeyeon mendekat, lalu berbisik agar tidak didengar orang. "Kau sudah merasakan penisnya?" Tanya Chaeyeon jahil.

"Ah— ahhaha." Taeyong tertawa canggung dengan wajah yang memerah. "Nuna, jangan membahas itu aku malu."

Chaeyeon tertawa membuat anak kecil diantara mereka hanya memandang bingung karena tidak mengerti.

"Tapi, aku sungguh bertanya tentang itu." Lanjut Chaeyeon setelah berhenti tertawa.

"Tentu saja tidak, Nuna." Jawab Taeyong. "Dia mengusirku." Kekehnya kemudian.

"Sungguh?" Chaeyeon menggeleng kan kepalanya, "jangan khawatir, aku akan memukulnya nanti karena telah mengusirmu."

"Lalu, bagaimana hubungan kalian saat ini?" Tanya Chaeyeon penasaran.

"Ya seperti itu, tidak yang spesial."

"Aish, anak itu memang sedikit bodoh. Seharusnya kalian sudah menjadi sepasang kekasih, aku mau kau yang menjadi adik iparku."

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now