2

500 45 0
                                    

Changbin menutup bagasi mobil setelah selesai memeriksa barang bawaannya, ia pamitan dengan ibunya dan mulai menjalankan mobil menuju sekolah.

Dia sampai tepat waktu, hampir bersamaan dengan datangnya bus-bus yang akan membawa murid lain.

Ketujuh temannya pun sudah datang dan tengah berkumpul di kantin depan dekat pos satpam.

"Masukin barang kalian gih, susun yang rapih ya kalo ngasal gue buang barangnya."

"Siap paduka." Hanya Seungmin yang membalas, mereka satu-persatu mulai menyusun tas yang mereka bawa dengan rapi di bagasi mobil, lalu setelahnya ikut berkumpul di lapangan karna sebelum pergi mereka akan di absen.

"Jaga barang masing-masing, jangan sampai ada kabar pencurian atau barang tertukar, jangan rusuh, ikuti peraturan apapun dan jaga tata krama, untuk yang bawa kendaraan pribadi, jangan sampai ketinggalan rombongan." Kepala sekolah memberi penjelasan di depan barisan para murid.

"Jangan bikin keributan ya, tempat kita lumayan dekat dengan pemukiman, jangan sampai kalian menganggu mereka, dan jangan sembrono, keselamatan itu yang terpenting, kami tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan."

"Terimakasih untuk perhatiannya, kita bisa berangkat sekarang, yang naik bus silakan atur tempat duduk, yang naik kendaraan pribadi ikuti di belakang barisan bus." Kepala sekolah itu meninggalkan tempatnya dan masuk kedalam kendaraan pribadinya, murid-murid pun mulai mengatur tempat duduk mereka masing-masing.



.....



"Tau gak, Jeongin bego banget, masa kon—mmm." Jeongin membekap mulut Hyunjin yang akan bercerita tentang kejadian memalukan semalam.

Berkat saran Felix, Jeongin mencari tahu apa itu kondom di google, dan menurutnya itu sangat memalukan mengingat Jeongin dengan santainya mengatakan itu adalah permen, pasti penjaga kasir semalam mendengarnya, dan mungkin orang-orang yang dekat dengan kasir juga dengar, Jeongin malu sekali.

"Jangan ceritain!!."

Hyunjin tertawa melihat Jeongin marah.

"Napa sih kalian berisik?" Minho menoleh ke bangku belakang, dan Jeongin hanya menggeleng sambil mengatakan "bukan apa-apa" pada Minho, Minho pun kembali bersandar nyaman di tempat duduknya.

Changbin membawa mobil dengan tiga baris tempat duduk di dalamnya, di kursi pengemudi tentu saja diisi olehnya, lalu ada Felix yang duduk di sebelahnya, di bangku kedua ada Minho, Jisung, dan Bangchan, lalu di bangku paling belakang diisi Hyunjin, Jeongin, dan Seungmin.

"Oiya Lix, lu beliin gue snack kok isinya pedes semua gitu sih, mau bikin gue mules?" Tanya Changbin, ia baru melihat jajanan yang Felix belikan tadi malam, dan agak kaget melihat isinya yang hanya makanan pedas, dia berniat belanja jajanan lain tapi tak sempat, jadilah ia bawa semua snack pedas itu.

"Lah, kata Jisung lu sukanya yang pedes-pedes? Ya gue beliin itu lah."

"Ngawur, ya gak semuanya makanan pedes juga bego." Changbin memandang Felix.

"Anjing lu ngerjain gue ya, Sung?"

Saat Felix menoleh, Jisung sudah tertawa heboh di kursinya, Minho yang duduk di sampingnya lalu menangkap tangan Jisung karna anak itu tertawa sambil memukul-mukul pahanya, kan sakit.

"Gue gamau tau pokoknya jajanan gue tukar sama punya lu, Sung." Changbin berseru tanpa menoleh, dia tidak ingin kehilangan fokusnya yang sedang mengikuti deretan bus di depannya.

"Berbagi sama Felix aja napa sih, kan dia pacar lu." Jisung asal bicara, membuat Felix dan Changbin dihujani sorakan dan siulan yang ditujukan untuk menggoda mereka.

Lost [straykids]Where stories live. Discover now