9

301 35 0
                                    

"Capek?"

Seungmin menggeleng menjawab pertanyaan Bangchan, lalu lanjut mengumpulkan kayu-kayu bakar yang Bangchan potong agar mudah dibawa.

"Kalo capek kita udahan, kayaknya udah cukup."

"Ga sekalian cari yang banyak? Buat stok."

"Ga perlu deh kayaknya, kita lanjut jalan besok."

"Oh okay." Seungmin mengikat kayu yang dikumpulkannya menggunakan sulur-sulur tumbuhan.

"Eh, coba liat tangan lo." Chan menarik tangan kanan Seungmin, sekilas dia melihat ada darah disana, dan benar saja, di pergelangan tangan Seungmin terdapat luka goresan yang mengeluarkan darah, dan tampaknya masih baru.

"Tadi kena ranting, tapi gak terlalu sakit kok."

"Jangan dibiarin, nanti infeksi."

Seungmin hanya diam membiarkan Chan yang membersihkan lukanya menggunakan kaos yang pria itu pakai.

"Eum, permisi." Chan menarik tangan Seungmin yang terluka mendekat kearah mulutnya, ia menghisap darah seungmin dan membasahi luka itu dengan lidahnya.

Seungmin terdiam, jantungnya berdetak cepat, tidak menyangka Chan akan senekat itu bersentuhan langsung dengannya.

"Ah, maaf, reflek." Chan menjauhkan mulutnya dan melepaskan tangan Seungmin dari genggamannya.

"Air liur bisa bikin luka cepat sembuh, lo bisa lakuin sendiri nanti, dicuci dulu nanti." Lanjutnya.

"Um.. i-iya."

"Kita balik?"

Seungmin mengangguk, dia bersiap-siap akan membawa seikat kayu bakar yang tadi ia kumpulkan, namun Chan menahannya.

"Tangan lo luka, biar gue aja yang bawa." Tanpa menunggu balasan Seungmin, Chan mengangkat kayu itu ke pundaknya dan berjalan mendahului Seungmin.

Seungmin yang berjalan di belakang Chan masih belum bisa berhenti memikirkan perlakuan Chan padanya tadi, menurutnya itu sangat manis, melihat Chan yang perhatian pada dirinya, Seungmin menyukainya.

Dia mengangkat tangannya yang terluka, lalu menempelkan luka itu pada bibirnya.

"Ini kayak ciuman gak langsung ga sih." Ucap Seungmin dalam hati.

Seungmin meraba pipinya yang terasa hangat, hanya perlakuan kecil seperti itu saja sudah dapat membuatnya meleleh, tampaknya Seungmin memang benar-benar menyukai Chan.



.....



"Coba ambilkan bawang." Ucap Felix pada siapa saja yang ada disana selagi ia mengatasi Jeongin.

Felix memijat ruas-ruas jari tangan dan jari kaki Jeongin, lalu pijatannya berpindah ke bagian belakang telinga dan tengkuk anak itu.

Felix menekan pijatannya berusaha melemaskan tubuh Jeongin yang terasa sedikit kaku.

Minho mendekat dengan satu buah bawang merah dan satu buah bawang putih yang telah dikupas di tangannya.

"Dekatkan ke hidungnya."

Minho mengikuti arahan Felix, dia mendekatkan bawang itu di depan hidung Jeongin.

Perlahan tubuh Jeongin terasa lebih rileks, tatapan matanya tak setajam sebelumnya dan sekarang dia sudah mulai mengedipkan matanya.

Jeongin berkeringat, dan Jisung dengan telaten mengusap keringat itu dengan sapu tangan, dirasa cukup, Felix menghentikan pijatannya dan menyuruh Minho menjauhkan bawang yang di pegangnya.

Lost [straykids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang