3

379 43 0
                                    

Mereka duduk melingkar didepan api unggun kecil yang Changbin dan Felix buat, bekal yang mereka bawa dari rumah jadi menu makan malam ini.

"Masa tadi pagi bokap gue bikin kopi sendiri, tapi gue liat dia masukin garem, bukan gula hahaha." Jisung memulai cerita dan ditanggapi dengan baik oleh yang lain, mereka ikut tertawa membayangkan kopi campur garam yang dibuat ayah Jisung.

"Terus dia buka toples kecil, dia ambil dua sendok bubuk dari sana, pas gue tanya itu apa dia jawabnya bubuk kopi, padahal itu lada bubuk." Jisung lanjut bercerita, yang lain kembali tertawa.

"Lah terus kok gak lu kasitau, kan lu tau itu garem sama lada." Felix bertanya walaupun sebenarnya sudah tau jawaban yang akan Jisung berikan.

"Ya gue diem aja, pura-pura gatau, baru pas bokap gue minum dan nyemburin kopinya, gue bilang kalo tadi tuh yang dia masukin garem sama lada."

"Anjir anak durhaka." Hyunjin tertawa, meskipun tidak sopan menertawakan ayah Jisung, tapi membayangkan ayah Jisung dan kopinya cukup lucu juga.

"Trus dia gimana pas lu ngasih tau?" Tanya Minho.

"Gue diamuk, disuruh tidur di kandang ayam belakang rumah."

"Trus lu nurut?" Seungmin

"Iya."

"Hahahah tolol." Semua kompak berkata demikian kecuali Jisung, Jisung jadi cemberut sekarang, dia kan niatnya menghibur, malah dia yang dijadikan bahan tertawaan.

Mereka saling bertukar cerita dan candaan untuk menemani malam sebelum tidur, ada rasa takut sejak tadi, tapi mereka berusaha mengabaikan itu, masing-masing dari mereka berkata pada diri sendiri agar tidak perlu merasa takut, tidak usah panik dan harus tetap saling menjaga.

Semua masalah ada jalan keluarnya, dan mereka yakin mereka pasti bisa keluar dari tempat ini.

Semua mulai masuk ke tenda saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, mulai terdengar suara-suara aneh disekitar mereka, seperti suara lolongan, suara burung hantu, dan beberapa kali suara daun kering yang diinjak, suara geraman pun ikut terdengar, wajar saja, mereka ada di alam terbuka, dan malam seperti ini adalah saat yang tepat untuk para hewan buas mencari mangsa.

Bangchan mematikan api unggun dan mulai masuk ke tendanya.

Bangchan satu tenda dengan Changbin dan Jisung, Hyunjin dan Minho di tenda tengah, lalu tenda satu lagi ditempati Seungmin, Felix, dan Jeongin.

Bangchan berjalan kebagian ujung tenda karna Changbin telah menempati bagian depan dekat dengan pintu masuk, dan Jisung sudah berbaring dibagian tengah.

Dia merebahkan diri dan memandang langit-langit tenda, Bangchan mengusap lengannya yang hanya memakai kaos tanpa lengan.

"Shh dingin banget."

"Ya lu sih bego udah tau dingin malah singletan, pake jaket kek, lu gak bawa selimut apa?" Changbin berucap sedikit pelan, ia takut untuk mengeluarkan suara dengan nada normal seperti biasa.

"Ohya gue bawa jaket.", Bangchan membuka tasnya dan menarik jaket darisana, namun dia masih merasa dingin.

"Sial kok dingin banget sih."

Jisung menarik selimutnya hingga leher, ia menoleh ke tempat Changbin, pria itu sudah terlelap dengan posisi membelakangi tubuhnya, ia lalu memandang Bangchan yang sepertinya masih kedinginan karna pria itu sekarang tengah menggesekkan kedua telapak tangannya.

Bangchan sedikit tersentak saat Jisung membagi selimutnya, bahkan anak itu ikut memeluk tubuhnya dari samping.

"Sung?"

Lost [straykids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang