Ch. 02

74 8 0
                                    

#flashback

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#flashback
.

"Ah lelahnya...." Lia mengibaskan tangannya kedepan wajahnya yang berkeringat. Duduk disebuah bangku panjang dibelakang gereja yang disampingnya terdapat pohon besar yang memiliki banyak cabang dan daun yang rindang hingga membentuk sebuah atap daun yang menghalangi sinar matahari masuk kearah tempat Lia duduk. Mencoba mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang kelelahan karena membersihkan rumput disekitar gereja seharian ini.

"Aku akan mengipasimu..." Ryujin suduk disamping Lia. Membuka topi kebun yang sedang ia pakai untuk kemudian ia jadikan kipas agar Lia tidak lagi kepanasan.

"Terima kasih..." Lia meringis menerima bantuan Ryujin yang sebenarnya juga sangat kepanasan karena membantu Lia.

"Kau sangat berkeringat..." Ryujin mengambil handuk kecil didalam tasnya. Melipat handuk itu kemudian menyeka peluh dikening Lia tanpa melemahkan gerakan tangannya.

"Terima kasih banyak..." Lia terkekeh. mengambil handuk dari tangan Ryujin. mulai menyeka peluhnya sendiri.

"Aku pikir yang lain akan ikut membantu tapi mereka justru mencari-cari alasan agar tidak jadi ikut membersihkan..." ucap Lia. Kali ini mengambil botol air minum miliknya. meneguk air didalam botol itu beberapa kali hingga tenggorakannya kembali basah.

"Biarkan saja. Kau kan masih punya aku yang bisa diandalkan" Ryujin menarik bibirnya. menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk.

"Kau benar, aku masih punya dirimu Ryujin. terima kasih sudah mau datang saat aku meminta bantuan. Aku yakin jika tidak ada kau, sekarang aku pasti masih bekerja keras membersihkan semua rumput ini..." Lia meleletakkan kedua tangannya pada tangan Ryujin yang berada diatas paha. Menggerak-gerakan tangan Ryujin keatas dan kebawah ungkapan rasa terima kasihnya karena Ryujin sudah mau membantunya seharian ini.

"Tidak perlu berterima kasih, lain kali jika kau membutuhkan bantuan lagi jangan segan untuk datang padaku.." Ryujin menarik tangan yang Lia genggam kemudian mengelus rambut Lia yang sedikit basah oleh keringat.

"Kau memang orang sangat baik, aku bangga menjadi temanmu..." Lia tersenyum. Menarik lengan Ryujin kemudian memeluk Ryujin dengan perasaan senang. Hal yang biasa ia lakukan pada Ryujin karena mereka memang sudah sangat dekat.

Lia yang pandai bergaul, juga Ryujin yang mudah sekali dekat dengan orang lain membuat mereka tak memerlukan waktu lama untuk akrab. Ditambah kejadian Ryujin melihat Lia yang diam-diam menangis dibelakang gereja disaat semua orang bergembira merayakan chrismas, membuat Lia seperti tidak bisa lepas dari Ryujin. Ryujin yang kemudian menanyakan alasan Lia menangis, memberikan bahunya untuk tempat Lia bersandar sampai air mata Lia kering meskipun Lia tidak sedikipun mengungkapkan alasannya menangis.

Sisi lemah yang tak pernah Lia tunjukan pada orang lain dan hanya pada Ryujinlah Lia berani membaginya tanpa takut dihakimi.

"Aku bersyukur kau datang kemari dan menemaniku melewati hari-hari yang sulit selama 3 tahun ini...." lirih Lia. Membaringkan kepalanya dibahu Ryujin.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now