Ch. 10

65 9 2
                                    

Ryujin POV
.

Kutolehkan wajahku pada sosok didepan sana. Memperhatikan Lia yang menyandar pada sebatang pohon sementara Yeji terlihat menenggelamkan wajahnya pada dada Lia dengan tangan kanan yang ia masukan kedalam gaun sebetis yang Lia pakai.

Kedua alisku menaut. Untuk beberapa saat waktu seperti berhenti disekitarku melihat wanita yang kucintai bercumbu dengan orang lain. Merasa sangat kecewa karena seharusnya Lia bisa saja menolak dan bukan membiarkan Yeji melakukan apapun yang ia mau terhadap dirinya. Tapi Lia justru berdiam diri, tidak melakukan apapun dan membiarkan Yeji menjamahnya, mengecup setiap inci tubuh seperti menikmati apa yang Yeji berikan padanya.

Aku tau hal seperti ini pasti akan terjadi. Aku tau jika Yeji tak mungkin menyia-nyiakan Lia dan bertindak melebihi apa yang seharusnya Lia lakukan. Memanfaatkan Lia yang hanya ingin membalas kebaikan yang telah dia berikan namun dengan tega Yeji justru melakukan hal biadap yang seharusnya tak ia lakukan pada Lia yang polos.

Tapi meskipun aku sudah bisa mengira hal ini sebelumnya namun tetap saja hatiku sakit. Sakit karena aku mencintai Lia. Melihat wanita yang kucintai melakukan hal seperti ini dengan orang lain membuat duniaku menjadi hancur. Membuat ingatan yang dulu sempat kukubur dalam-dalam kembali kepermukaan. Kembali kemasa dimana dulu seseorang yang juga sangat kucintai pernah melakukan hal yang sama kepadaku. Mengkhianatiku dengan tidur bersama seorang lelaki yang tidak aku kenal dibelakangku. Saat itu aku sangat marah, berpikir bagaimana bisa dia mengkhianatiku yang sangat setia padanya. Aku bahkan selalu memperlakukannya dengan sangat baik dan menuruti apapun yang ia katakan. Tapi meskipun begitu dia lebih memilih lelaki itu dan meninggalkan aku begitu saja. Menambah remuk hatiku yang semakin terluka karena seseorang yang aku cintai menghancurkanku berulang kali.

Kubuang pandanganku dari dua manusia didepan sana. Menutup telinga yang kini mulai bisa mendengar suara dari mulut Lia yang mendesah karena Yeji permainkan. Memutuskan untuk meninggalkan tempat ini. Meninggalkan Lia juga Yeji yang tak menyadari kehadiranku dan masih tetap saling bercumbu tanpa terganggu.

Apa yang sebenarnya aku rasakan? Apakah aku cemburu? Tentu saja. Bagaimana aku bisa tidak cemburu melihat Lia melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan bersama orang lain selain aku. Dia milikku, dan kami sudah meresmikannya meskipun hanya kami saja yang tau.

Seharusnya  aku baik baik saja kan? Seharusnya aku bisa mengerti. Tapi kenapa hatiku seperti tak dapat menerimanya?

Kutundukan kepalaku, dan ketika itu juga air mataku menitik. Terjatuhan begitu saja tanpa kuperintah. Aku hanya masih tak bisa menerimanya meskipun berulang kali aku mencoba. Ini sangat menyakitkan. Aku bahkan tak tau kenapa rasa sakitnya seperti menjalar keseluruh tubuhku. Membuatku seperti lumpuh dan aku membenci rasa yang tercipta karena rasa sakit itu. Kenapa? Aku hanya menginginkan kisah cinta yang berjalan normal seperti orang lain. tapi kenapa diakhir cerita aku yang harus selalu merasakan sakit?

Kutekan dadaku. Menjatuhkan lebih banyak air mata. Jujur ingin rasanya aku terisak, ingin berteriak sekeras-kerasnya. Ingin menumpahkan segala kemarahan juga kekecewaanku yang menumpuk. tapi aku lebih memilih mengunci rapat mulutku dan hanya dapat menangis seorang diri.

"Ryujin...!"

Kuangkat wajahku saat suara Lia terdengar dari arah pintu basecamp. Berjalan mendekatiku, menatapku dengan tatapannya yang cemas.

Aku memang sengaja datang kemari. Kabur dari pekerjaanku digereja dan memutuskan lari kemari untuk mendinginkan kepala juga hatiku yang seperti terbakar. Aku merasa tak sanggup berjumpa dengan orang lain disaat kondisiku seperti ini.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Lia dengan nafasnya yang terenggah-enggah. Aku tau dia pasti sehabis berlari karena mengkhawatir aku yang tiba-tiba menghilang. Tapi bukankah ini semua salahnya. Aku lari karena dirinya.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now