Ch. 04

68 10 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.


"Lia, Lia apakah kau mendengarku?" Yuna menggoyang-goyangkan tangannya didepan wajah Lia yang tengah melamun. Menggoyang-goyangkan tangannya hingga tak lama kemudian Lia mulai tersadar dan memfokuskan pandangannya pada Yuna.

"M-maaf apakah kau mengatakan sesuatu?" Tanya Lia gugup.

"Astaga Lia aku sedari tadi bicara padamu, kau tidak mendengarnya?" Kata Yuna kecewa.

"Maafkan aku Yuna, aku benar-benar tak menyadarinya. Bisakah kau ulangi sekali lagi? Kali ini aku berjanji akan mendengarkanmu" Ucap Lia. merasa bersalah pada Yuna yang sudah panjang lebar menjelaskan namun Lia justru melamun memikirkan hal lain.

Yuna menghela nafasnya kemudian meletakan telapak tangannya diatas tangan Lia. ".....Lia, sebenarnya mesin untuk menanam padi ayahku rusak. Bolehkah aku minta tolong padamu?" Yuna mengungkapkan keinginannya pada Lia sekali lagi.

Kening Lia berkeryit. Menatap lekat Yuna yang berkata ingin meminta bantuannya. "Minta tolong padaku? Apa yang bisa aku lakukan?" Tanya Lia.

"Emmmm....bukankah kau sangat dekat dengan Yeji? Bisakah kau katakan padanya supaya tuan Hwang mau mengirimi kami mesin penanam padi yang baru? Jika kau yang mengatakannya Yeji pasti akan mendengarkanmu..." kata Yuna menjelaskan maksudnya.

"T-tapi aku tak yakin jika...."

"Kalian berteman sudah cukup lama, aku pun selalu melihat kalian bersama. Aku yakin Yeji pasti tidak akan menolak jika kau yang memintanya. Aku percayakan hal ini padamu Lia, kau tau kan kami hanya bergantung pada padi yang ayahku tanam? tuan Hwang jarang sekali datang. Jika kami mengirimi mereka surat, mereka juga tidak akan membalas. Aku hanya bisa meminta bantuanmu...." Yuna menggenggam tangan Lia. Berharap Lia mau membantu keluarganya yang sedang dalam kesulitan.

Untuk sesaat Lia hanya terdiam. Menimbang-nimbang permintaan Yuna yang menurutnya sangat sulit karena Yeji tak akan semudah itu memberikan mesin penanam padi pada Lia. Harus ada yang Lia korbankan dan Lia tau Yeji hanya menginginkan dirinya.

"Lia kau mau kan membantu kami?" Tanya Yuna terdengar memohon. "Hanya kau harapan kami Lia...." ucap Yuna yang jujur terasa memberatkan hati Lia.

".....aku mengerti, aku akan katakan hal ini pada Yeji. Aku harap Yeji mau mendengarkan aku dan memberitahu tuan Hwang tentang ini" Lia menarik kedua sudut bibirnya meskipun pada kenyataannya dia ragu. Setiap apa yang ia minta akan Yeji jadikan hutang yang akan membuatnya tak dapat lepas dari Yeji seumur hidupnya. Tapi Lia juga tidak bisa membiarkan Yuna dalam kesusahan dan terpaksa mengiyakan permintaan Yuna.

"Terima kasih Lia, kau memang sangat baik..." Yuna menjabat tangan Lia. Terlihat sangat senang ketika Lia bersedia membantunya.

.

.

"Mesin penanam padi?" Lia tatap Yeji yang sedang duduk didalam ruang kerjanya.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now