Ch. 12

74 7 0
                                    

Ryujin POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ryujin POV
.

Kubuka mataku ketika suara gemuruh petir diluar terdengar cukup kuat. Mengerak-gerakan mata, memperhatikan kilat cahaya yang menyusup masuk dari balik tirai jendela.

Kuusap kedua mata yang masih terasa sangat berat. Mengangkat kepala. Memperhatikan sekelilingku yang terlihat sedikit temaram.

Pukul berapa ini?

Kutolehkan kepalaku kekanan, kearah jam dinding yang ternyata masih menunjukan pukul 3 pagi. Ini hanya berselang 3 jam setelah aku mulai tertidur pulas dan sekarang aku kembali terjaga. Menutup mulutku yang menguap dengan telapak tangan. Sedikit menundukkan kepala lalu membuka t-shirt yang nampak menggelembung dari luar. Mendapati Lia yang masih berada disana dalam keadaan tertidur pulas. Posisinya masih tetap sama, hanya saja wajahnya kini terlihat sedikit lebih turun. tepatnya berada didepan dadaku. tangannya bahkan masih berada dipinggangku. membuatku berpikir bagaimana bisa dia tertidur diposisi seperti ini? Apakah dia tidak merasa pengap atau kepanasan? dia benar-benar aneh...

Aku memiringkan bibirku melihat Li yang terkadang memang bertingkah seperti anak kecil dan jujur itu membuatku sangat ingin sekali mencubit pipinya karena saking gemasnya.

Ah aku ingin buang air kecil...

Kurapatkan kedua kakiku ketika rasa ingin buang air kecilku tiba-tiba muncul.

Kenapa waktunya tidak tepat seperti ini? Apakah aku harus membangunkan Lia? Tapi dia masih terlelap. Tak mungkin aku membangunkannya kan?

Kugigit bibirku. Mencari cara agar aku bisa keluar dari tshirt yang didalamnya terdapat Lia tanpa harus membangunkan Lia. Apakah aku harus merobeknya? Tapi bagaimana jika Lia terbangun karena mendengar bunyi robekannya? Aku harus mencari cara lain.

Kugerakan kepalaku. Mengajak kedua bola mataku berkeliling untuk mencari benda yang dapat membantuku. mungkin gunting, atau apapun. tapi sayang aku tak menemukannya. Jikapun ada benda itu tergeletak cukup jauh hingga sangat mustahil tanganku bisa menjangkau.

Kuarahkan pandanganku kembali kearah Lia. Memperhatikan t-shirtku sendiri dari atas sampai bawah.

Sepertinya aku bisa melepas t-shirt ini. Setelah 3 jam Lia berada didalamnya, t-shirt ini terlihat lebih longgar dan mungkin aku bisa melepasnya walaupun memerlukan sedikit waktu. Pikirku, mulai memberikan rumus dan perhitungan secara terperinci apa yang harus kulakukan agar aku bisa segera melepaskan diri dari dalam t-shirtku sendiri untuk pergi kekamar mandi.

Langkah pertama aku hanya harus memasukan kedua tanganku kedalam, lalu kemudian melepaskan tangan Lia dari pinggangku. Dan setelah itu aku akan dengan mudah menurunkan tubuhku sedikit demi sedikit sampai aku dapat terlepas sepenuhnya dari t-shirt ini. Cukup mudah namun karena aku harus memastikan Lia tidak terbangun itu merupakan tantangan tersendiri yang harus kuhadapi.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now