6. WAR OF THRONES

130 18 2
                                    

Nolan Harold Raymond, pria tampan itu terlihat mulai menanggalkan pakaian atasnya dan bersiap memasuki air sungai. Sesekali ia menoleh memastikan tidak ada satupun orang disana.

Nolan lalu membuka topeng hitam miliknya dan meletakkannya diatas baju kerajaannya. Sebenarnya Nolan sangat ragu memasuki sungai itu tapi Ken yang merupakan asisten pribadinya mengatakan sesekali Nolan harus mencoba menceburkan dirinya kedalam air sungai untuk menghilangkan sedikit rasa penat. konon katanya air sungai dapat menyegarkan tubuh seusai berpergian jauh.

Nolan sekarang telah sepenuhnya berada di dalam sungai. Walaupun air sungai tak begitu dalam dan hanya sebatas pinggangnya setidaknya air sungai kali ini terasa sangat hangat. Entahlah mengapa air sungai terasa sangat nyaman saat bersentuhan dengan kulit Nolan.

"Tidak begitu buruk. Suhu air sungai sangat pas, padahal tadi siang hujan," ujar Nolan sembari tersenyum.

Nolan masih begitu menikmati air sungai sembari sesekali membasuh tubuhnya yang sangat atletis dan author bisa jamin jika kalian akan menjerit tak karuan saat melihat tubuh Nolan :) (langsung mimisan)

"Tolong...." Pekik seseorang dari dalam air membuat Nolan terkejut bukan main. Nolan lalu membelalakkan matanya saat seorang gadis dengan gamblangnya menyentuh pundak Nolan agar bisa berdiri dengan sempurna dan memijakkan kakinya di dasar sungai.

Gadis itu terlihat memeluk Nolan erat hingga membuat detak jantungnya sudah berdebar tak karuan. Nolan masih diam, sedangkan gadis itu masih mengusap wajahnya yang terlihat sangat pucat dan bahkan sesekali ia terbatuk-batuk karena sepertinya air sungai telah memasuki paru parunya.

Mau tak mau Nolan sedikit membantu gadis itu berdiri. Ia bahkan dapat merasakan dinginnya kulit gadis itu saat bersentuhan dengan kulitnya.

"Anda baik baik saja, Nona?" tanya Nolan pada gadis itu. Gadis itu masih saja memeluk Nolan erat sembari memejamkan matanya.

"Nona?"

Gadis itu lalu diam dan tangannya terlihat gemetar. Nolan sedikit aneh, mengapa gadis itu baik baik saja saat bersentuhan dengan Nolan? Harusnya kutukan itu bekerja, bukan?

Nolan lalu memberanikan diri menggendong gadis itu menuju tepi sungai dan setelahnya ia merebahkan tubuh gadis itu di tanah.

"Nona? Apa anda baik baik saja?" tanya Nolan sembari menampar pipi gadis itu pelan. Wajah pucat pasi itu semakin membuat Nolan khawatir.

"Tuan Nolan, apa anda telah selesai...
Oh Astaga, si-siapa gadis ini?" tanya Ken terkejut saat ia hendak membawakan jubah ganti untuk tuannya.

Nolan lalu kembali mengenakan topengnya terburu dan merebut jubah hitam miliknya dari tangan Ken. "Bawa dia ke istana dan katakan pada tabib kalau gadis itu terkena hipotermia."

"Mengapa tidak anda saja yang menggendongnya..."

"Kau tau semua tentangku dan bagaimana mungkin aku menggendongnya hingga ke istana? Kau ingin gadis itu berubah menjadi batu?" tanya Nolan ketus. Bukannya peduli pada gadis itu, Nolan lebih memilih berjalan meninggalkan tepi sungai begitu saja.

"Jika ia mati karena hipotermia langsung kubur saja dan lupakan semua kejadian barusan." Nolan lalu mengencangkan jubah kimononya dan lanjut berjalan meninggalkan Ken yang sedikit kebingungan.

*****

"Keluarlah!!! Aku tau kau ada disekitar sini," teriak Max sembari mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru hutan. Ia sudah tak peduli dengan gelapnya malam atau bahkan angin malam yang perlahan mulai menembus pakaian tebal miliknya.

WAR OF THRONES [REVISI] [TAMAT]Where stories live. Discover now