48.

72 10 0
                                    

Anne terlihat begitu larut dalam mimpinya. Gadis itu terdengar sedikit mendengkur pelan, sedangkan Max terlihat masih duduk sembari menyenderkan kepalanya di pohon besar yang tak jauh dari Anne.

Sangking larutnya Anne dalam mimpinya, ia sampai tak sadar jika sedari tadi beberapa makhluk kecil dengan kepala seperti jamur menggemaskan tengah sibuk melempari wajah Anne dengan buah berry.

"Ayolah Flo! Berhenti menggangguku, ini masih sangat pagi untuk beberes," Anne membalikan tubuhnya.

Tapi lagi lagi buah berry kembali mengenai wajahnya. Anne yang kesal langsung tersentak bangun dari tidurnya.

"FLO!! BERHENTILAH MENGGANGGU!!" teriak Anne kesal hingga berhasil membuat Max dan Lix kaget bukan main.

"Ada apa? Apa ada yang melukaimu?" tanya Max lalu menghampiri Anne.

Gadis itu masih mengucek matanya dan melihat kearah sekelilingnya.

"Sepertinya aku mengigau barusan."

Anne kembali melihat kearah sekelilingnya dan ia menemukan sebuah buah berry berwarna merah. Aneh sekali, Anne begitu ingat kalau ia dan Max tidak sedang berada di sekitar pohon berry. Tapi mengapa ada berry di sini?

"Apa kau mencari buah berry tadi?" tanya Anne penasaran.

"Tidak, aku tertidur barusan dan terbangun karena teriakanmu," jawab Max. Pria itu juga menemukan sebuah berry berukuran kecil di tanah.

"Mungkin tupai yang membawa berry ini," cetus Anne sembari melihat buah berry itu. "Tapi tupai bukan hewan nokturnal, bagaimana bisa ia berkeliaran di malam hari?" tanya Anne pelan.

Tiba-tiba sebuah berry kembali mengenai kepala Anne. "Sialan, berhentilah bermain-main dan keluarlah kau tupai nakal!!"

Max berdiri dan melihat kearah sekelilingnya. "Tidak mungkin tupai berkeliaran di malam hari."

Tuk~

Sebuah berry kembali mengenai kepala Anne. "Apa ini ulah hantu? Bisa saja para arwah di sini terganggu dengan kehadiran kita," ujar Anne sedikit takut.

"Sangat konyol ada arwah disini. Aku yakin ada kelelawar yang tengah lewat dan mereka tidak sengaja menjatuhkan berry ini," kilah Max. Pria itu memilih kembali mendekati api unggun untuk menghangatkan tubuhnya.

Anne masih tidak percaya jika ini ulah kelelawar. Ia lalu berbisik pada Lix yang terlihat juga mencari pelaku yang barusan melempari mereka dengan buah berry.

"Kembalilah tidur karena besok perjalanan kita masih jauh," suruh Max, pria itu melipat tangannya di dada dan kembali bersender pada pohon di sampingnya sembari menatap api unggun dalam diam.

Suara semak-semak yang tak jauh dari posisi Anne kembali membuat gadis itu penasaran.

"Apa perlu kita periksa, Lix? Siapa tau kita mendapatkan jackpot malam ini," bisik Anne.

Anne lalu melirik Max yang terlihat sudah memejamkan matanya. Baiklah, ini kesempatan Anne untuk memeriksa sesuatu di balik semak semak itu.

Anne berjalan perlahan ditemani oleh Lix menghampirimu semak-semak yang sedari tadi mengusik pendengaran Anne.

"Baiklah, Lix. Saat hitungan ketiga, kita lihat bersama, kau paham?" tanya Anne yang hanya mendapatkan anggukan dari Lix.

WAR OF THRONES [REVISI] [TAMAT]Where stories live. Discover now