My Psychopath Husband

18+ Bab 5. Don't Make Me Feel Sorry

Perhatian :
Part ini mengandung adegan dewasa. Bagi yang masih di bawah umur tolong di skip aja.

Hai semua balik lagi dengan lanjutan cerita 'My Psychopath Husband'
Gimana cerita nya guys, udah makin seru aja ga nih?

Oh iya. Author bakal mempertemukan Alex dengan Keenan musuh nomor satu Alex ya.
Tapi nanti, belum saat nya si ganteng Keenan beraksi.

Buat pembaca setia cerita aku yg masih banyak kekurangan ini aku ucapkan terimakasih banyak yaa.
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan bahagia selalu. Amin.

Selamat membaca.

New York, pukul 9 malam.

Bella teringat dengan hinaan kasar Alex yang menyebut ayahnya hanyalah seorang pemulung.

Bella masih ingat dengan lika-liku perjuangan hidupnya dulu bersama sang ayah, mereka hanya tinggal di sebuah kontrakan yang kumuh.

Hampir setiap hari, ia dan sang ayah harus menahan lapar jika belum mendapatkan uang.
Hutang pun kian menumpuk karena keadaan ekonomi yang mendesak.

Sungguh miris.
Namun, Bella tetap sabar menjalani hidupnya dan ia percaya kalau suatu saat nanti kehidupan mereka akan berubah menjadi lebih baik.

Ayahnya Bella sebenarnya merupakan pria yang baik dan bertanggung jawab kepada keluarga.
Profesinya dulu adalah seorang buruh pabrik.
Namun, beliau dipecat oleh bosnya karena suatu hal.
Sang istri yang tau kalau suaminya sudah tak bekerja lagi, mulai berani bermain api dan memilih bercerai dari sang suami yang dalam keadaan terpuruk.
Setelah bercerai, ibu kandung Bella itu pergi meninggalkan mereka berdua.

Dan semenjak itulah, ayahnya menjadi putus asa.
Ia melampiaskan kekesalannya dengan rutin mengonsumsi alkohol dan berjudi untuk menghasilkan uang tambahan.

Setahun setelah bercerai,
sang ayah menikah lagi dengan seorang perempuan dari Kalimantan.

Bella yang terpaksa harus tinggal dengan ibu tirinya pun kerapkali
diperlakukan secara kasar oleh sang ayah dan istri barunya.

Bella yang sedang terpuruk, lantas melampiaskan kekesalannya dengan mengonsumsi alkohol dan pergi ke diskotik bersama teman-teman sekolahnya.

Pada suatu malam, sang ayah mendapat laporan dari istrinya yang mengatakan kalau Bella adalah seorang pecandu narkoba.
Bella membantah sang ayah yang menuduhnya memakai sabu.
Ia memang gemar mabuk-mabukan, namun Bella tak pernah sudi menyentuh barang haram tersebut.

Sang ayah yang sudah termakan hasutan istrinya lantas langsung mengusir Bella dari rumah tanpa memberikan uang sepeser pun untuk anaknya bertahan hidup.

Bella yang ditelantarkan oleh ayah kandungnya sendiri, menjadi semakin kecewa dengan takdir hidup yang menurutnya tidak adil ini.

Dibawah guyuran hujan, ia berjalan sendirian ditengah malam hingga akhirnya ia tiba di depan rumah Keyra, teman sekelasnya.
Meski ragu, Bella tetap melangkahkan kakinya memasuki rumah Keyra.
Syukurlah, Keyra dan kedua orangtuanya menyambut Bella dengan sangat baik.
Ia pun tinggal bersama Keyra untuk sementara waktu sebelum ia mendapatkan pekerjaan.

Suatu hari, Bella mendapat kabar yang menggembirakan.
Ia berhasil mendapatkan beasiswa kuliah ke negeri Paman Sam.

Bella pun berangkat ke New York dan berkuliah di salah satu universitas ternama dengan beasiswa yang ia peroleh.

Sungguh beruntung,
seorang putri pemulung seperti Bella bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri berkat kecerdasan yang ia miliki.

Tak terasa air matanya menetes.
Ia memegangi perutnya yang keroncongan karena belum mengonsumsi apapun sejak kemarin.