My Psychopath Husband

Bab 6. Inhumanity

Hai semua.
Balik lagi dengan cerita author yang berjudul 'My Psychopath Husband'

Semoga kalian suka dengan cerita ini yaa. Jangan lupa kasih vote dan komen agar author semangat update nya.
Kalau jumlah vote terus bertambah, author akan usahakan untuk update setiap hari ya.

Terimakasih.
Selamat membaca.

Mansion Alex.

Bella mengerjapkan mata secara perlahan.
Ia memandang langit-langit kamar.
Tunggu dulu. Jam berapa ini?
Pukul 9 pagi.

Bella POV

Ya Tuhan. Tidak biasanya aku bangun terlambat.
Tunggu dulu. Mengapa aku terbangun di atas ranjang tanpa mengenakan busana?

Keparat sialan!
Apa ia sudah memperkosaku?
Tidak. Mengapa aku tidak menyadarinya?

Tubuhku lemas sekali. Selangkanganku juga perih.

Ya Tuhan.
Mengapa Kau mengirimkan Iblis itu ke dalam hidupku?
Mengapa hidupku tidak pernah bahagia seperti orang lain?
Ini tidak adil!
Padahal aku selalu berdoa.
Namun selalu saja diberi ujian berat.

Bagaimana nanti kalau aku hamil?
Alex pasti akan membunuhku.

Dasar keparat!
Pergilah kau ke neraka!

Aku melangkah pelan menuju bathroom untuk membersihkan tubuhku yang beraroma seks.

Aku menangis sekerasnya dibawah guyuran shower sambil membenturkan kepalaku.

Aku merasa sangat bodoh karena sudah membuat masalah dengan orang yang memiliki kekuasaan.
Ini semua salahku.
Apa yang harus kulakukan sekarang. Aku kehabisan akal.

Haruskah aku membunuh Alex?
Akan tetapi, aku tidak ingin berurusan dengan polisi.
Publik akan menghujatku karena telah menghabisi seorang billionaire Amerika.
Dan aku akan berakhir dipenjara seumur hidup. Atau mungkin dihukum mati karena sudah menghabisi nyawa orang penting yang berkontribusi pada institusi kepolisian.

Setelah selesai mandi, aku berjalan keluar dan membuka lemari pakaian.
Aku mencari pakaian yang pantas untuk dikenakan.
Sialan. Mengapa tidak ada baju yang sopan?

Aku tidak mau memakai gaun yang pendek.
Bedebah sialan itu pasti terpancing melihatku berpenampilan seksi.

Dasar mesum!
Aku yakin Alex sengaja menyuruh Lyra menaruh semua gaun tidur didalam lemari ini.

KLEK

Alex masuk ke dalam kamar.
Sudah jam 9 pagi namun ia belum pergi ke kantornya?

Aku diam saja tak mau menoleh.
Jika ia memulai pembicaraan, barulah aku akan menjawab.

"Good morning, bitch!"
Alex bersandar dibalik pintu sambil menatap tubuhku yang masih dibalut handuk dengan pandangan mesum.

Apa ia masih belum puas setelah kejadian semalam?

Sebenarnya ada satu hal yang benar-benar membuatku penasaran.
Mengapa aku tidak terbangun saat ia memperkosaku?
Apa aku telah dibius saat tidur?

"Hei, aku adalah pemilik rumah ini. Tidak sepantasnya kau mengacuhkanku seperti ini."

"Jika kau terus saja mengacuhkanku, maka aku tak akan segan-segan untuk membuatmu mendesah nikmat sekarang juga,"
ucap Alex dengan suara berat.. dan seksi.

Oh tidak.
Aku tak boleh terbuai dengan rayuannya.

"Kau membiusku semalam,"
ucapku seraya menunjuk ke arah leherku yang terdapat bercak merah.

Alex menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai.
Dasar licik!

"Mengapa kau melakukan itu?"
tanyaku dengan nada meninggi.