Bab 20. Revenge (TAMAT)

4K 97 39
                                    

New House.

Beberapa hari setelahnya, Bella sembuh dari demam yang membuatnya harus banyak beristirahat dan hanya makan bubur. Bella mengatakan kalau saat ini ia tidak selera makan. Mungkin jika Alex yang memasak, nafsu makannya akan pulih kembali.

Setelah menyuruh para koki beristirahat sejenak, Alex
mempersiapkan alat masak di meja, setelahnya ia mengenakan sebuah celemek untuk menutupi kaos putihnya dari noda. Alex mulai memasak sambil membaca resep yang tertera di layar ponselnya. Sementara Bella, masih menunggunya di kamar tidur.

Beberapa saat kemudian, Alex membawa nampan berisi seporsi rendang sapi khas Padang dan segelas teh hangat.
Bella menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Cobalah dulu, aku harap rasanya enak."

"Terimakasih," sahut Bella yang langsung melahap masakan yang berasal dari negaranya tersebut.

Bella terdiam sejenak, rasanya cukup enak, bahkan hampir seenak masakan ayahnya dulu.

"Maaf honey, kau pasti mencari nasi, tapi aku tidak memiliki stok beras di rumah ini."
Alex tersenyum lebar menatap Bella yang begitu lahap menyantap masakannya.

"Tidak masalah. Aku menyukai ini, rasanya enak sekali."
Pipi chubby Bella semakin mengembang saat mengunyah, sungguh menggemaskan.

"Terimakasih banyak."

"Sama-sama honey, aku senang kau menyukai masakanku."

Tak butuh waktu lama, Bella selesai menghabiskan sepiring rendang daging buatan Alex.

Bella tersenyum merona menatap lelaki yang akan menjadi suaminya itu. Rasa cintanya semakin hari semakin besar seiring berjalannya waktu.

"Sore ini kita akan kembali ke mansion, dan besok kita akan fitting baju pengantin." Alex menghembuskan asap rokoknya ke udara. Pria tampan itu terlihat semakin tampan mengenakan kemeja hitam branded dan celana jeansnya.

"Besok? Aku sudah tidak sabar."
Mata Bella berbinar seketika mendengar ucapan Alex.

"Ya, bersiaplah. Aku juga sudah tidak sabar ingin segera menikahimu. Setelah itu kita akan berbulan madu."

"Wow, bulan madu. Aku ingin pergi ke Bali sayang." Bella mengulas senyum dengan tatapan memelas.

"Aku justru ingin ke Afrika Selatan, baru setelahnya kita akan pergi kemanapun yang kau inginkan."

"I love Afrika Selatan!" seru Bella sambil mencondongkan tubuhnya mendekati Alex.

"Yeah, kita akan menjelajahi alam liar sepuasnya di sana, karena aku sudah bosan dengan suasana perkotaan."

"Cape Town adalah surga wisata dunia impianku, aku sudah tidak sabar ingin pergi ke sana."

"Bersabarlah, honey. Tidak lama lagi kita akan bersenang-senang."

Alex mencium pipi Bella, lalu membelai wajahnya dengan lembut. Puas membelai wajah, jemarinya beralih sedikit naik ke arah rambut. Ia menyisir rambut Bella yang sedikit kusut, lalu menangkup wajah sempurna wanita yang begitu dicintainya.

Alex tak mampu berkata apapun
selain memperhatikan wajah cantiknya. Ia begitu bersyukur kepada Tuhan yang telah memberinya anugerah terindah ini, padahal ia adalah seorang pendosa yang tidak pantas diberi kebahagiaan.

Bisa dilihat, pipi Bella sudah merona sekarang dibawah tatapan intens Alex.

"Aku mencintaimu, Alex," ucapnya lirih.

"Aku juga sangat mencintaimu, my Bella."

Alex mendorong tubuh Bella ke ranjang, lalu berbaring disebelahnya sambil memeluknya erat. Cuaca yang dingin membuat keduanya tertidur pulas hingga beberapa jam kemudian.

My Psychopath HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang