13

1.5K 152 7
                                    















"what the-" haruto mengaga mendengar penjelasan junghwan. Begitu pula jaehyuk.

Saat ini mereka sudah berada divilla pribadi milik junghwan yang berada diperbukitan daerah pinggiran tokyo.

Junghwan sudah menjelaskan kepada haruto dan jaehyuk tentang operasi doyoung yang dibatalkan karena dirinya sedang mengandung anak junghwan. Mereka pun hanya bisa menggeleng kepala.

"jauh jauh gue kesini," ucap jaehyuk melemaskan badannya disofa milik junghwan.

"gue gak bakalan balik sebelum bayi doyoung lahir, anaknya si kim dendam karena bapaknya mati, gue gak mau doyoung kenapa kenapa,"

"lo serius?" tanya haruto.

"iya, mereka ngasih gue ini," junghwan menyodorkan ponselnya dan haruto pun membaca sebuah pesan ancaman.

"yaudah lo sama doyoung tetap disini, gue sama haruto mau balik, masalah sekolah santai aja nanti gue kasih tau sama ortu gue," jelas jaehyuk lalu beranjak dari duduknya.

"makasih," ucap junghwan.

"lo anjing! Ngapain pake segala hamili anak orang," haruto menabok mulut junghwan, si empu hanya meringis memegang bibirnya.

"sakit bego, ya kan khilaf namanya anak muda," jelasnya.

"anak muda pala lo, bi hamada udah pesan jangan kena pergaulan bebas, dasar sapi berhormon banteng,"

"serah lo gue mau tidur,"







.





"dobby," junghwan membuka pintu kamarnya, ia melihat doyoung sedang tiduran sambil menatap langit langit kamar tidur. Dirinya tersenyum lalu menuju kekasur, ia ingin menidurkan dirinya disamping sang kekasih.

Doyoung pun menoleh kearah junghwan yang sudah menidurkan badanya disamping dirinya. Ia mendapat satu kecupan dipipinya.

"kita menetap dijepang aja ya? Sampai bayi kamu lahir," ucap junghwan sambil mengelus perut doyoung. "kamu tenang aja, aku udah jelasin semuanya sama bibi rose,"

Doyoung hanya diam dan dia memilih untuk memeluk tubuh kekarnya junghwan. Dirinya mual, ia beranjak dari kasur lalu berlari kecil ke closet yang ada dikamar mereka.

Junghwan yang melihat itu menghampiri doyoung dan dia memijat bahu doyoung yang sedang membuang isi perutnya itu. Tapi yang keluar hanyalah cairan putih saja.

Usai rasa mualnya hilang, junghwan menuntun doyoung kekasur, tangannya meraih minyak angin yang ada diatas nakas. Diusapnya pelan keleher, perut dan kening doyoung membuat simanis tenang sejenak.

"udah mendingan kan?" doyoung hanya mengangguk saja.

Tangan junghwan menarik selimut dan mereka berdua membaringkan tubuh kekasur, tangan junghwan mengusap kecil perut rata doyoung dan memberi simanis kecupan hangat.















































8 bulan kemudian.....






































"aduh sakit byy!" junghwan meringis karena doyoung mejewer telinganya.

"iya iya ini liat kan udah aku masukin minyaknya,"

"berapa liter minyak itu junghwan!" doyoung menggerakkan tangannya dengan kasar. Kesal dia tuh.

Tadi doyoung minta tolong dengan junghwan untuk menggorengkannya satu telor ceplok. Ketika ia keluar kamar dan dia lihat junghwan menuangkan satu botol minyak makan kedalam kuali, dia pun kaget lalu menjewer telinga junghwan tiba tiba.

he mindファンフィクション | hwanbby, Hwanyoung |√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang