57

47 13 1
                                    

Jaga kesehatan ya, harus sehat selalu buat kamu

Makasih senyumnya hari ini

Sediain tisu ini mah plis

Happy reading

Nathan melangkah masuk kedalam ruangan dimana adiknya itu berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Nathan melangkah masuk kedalam ruangan dimana adiknya itu berada.

Kenangan bersama adiknnya dulu berputar di otaknya.

"Nathan bunda kecewa." Suara sang bunda terdengar ditelinganya.

Bunda pergi sama seperti ini. Bunda pergi karna penyakit yang dideritanya.

Nathan menatap wajah pucat adiknya itu. Tubuh yang begitu kurus dan penuh luka itu kini memucat karna jiwannya yang pergi.

Tubuh yang ia selalu lukai itu kini tidak bernyawa.

Banyak sekali kekerasan yang ia berikan  pada adiknya itu.

"Jova," Nathan mengusap kepala gadis itu.

"Maaf," Nathan memeluk raga itu. Menangisi luka yang selalu ia berikan.

Nathan sangat ingat bagaimana dulu ia pernah mencekik gadis itu. Nathan ingat bagaimana ia memukuli gadis itu karna sudah membuat sang bunda pergi.

"Maaf, maafin kaka Jova." Nathan terisak memeluk adiknya itu.

"Bunda, maafin Nathan karna gak bisa Jaga Jova."

"Bunda tolong jangan ade, Kaka menyesal." Sakit hatinya mengatakan itu semua.

Ini salahnya yang tidak bisa menjaga adiknya itu dengan benar. Ini salahnya yang tidak bisa menjaga adiknya itu dengan baik.

"Maaf, maaf" Nathan menyesal Tuhan.

Bunda, tolong jangan seperti ini. Nathan menyesal, tolong.

Sesak rasanya hatinya mengetahui fakta ini.

Bunda, kenapa harus Gagal jantung?

Mengetahui satu fakta Jova memiliki gagal jantung sungguh membuatnya menjadi orang terjahat didunia.

3 tahun bukan waktu singkat bagi Jova memiliki penyakit itu.

Nathan faham kenapa Jova lebih memilih menyerah saat ini. Nathan sangat faham.

Tangan gemetar itu mengusap wajah Jova. Isak tangis terdengar diruangan serba putih itu.

Penyesalan menjadi awalan dari segalannya. Penyesalan selalu datang terakhir.

Jova lebih memilih menyerah dari dunia ini. Ia lebih memilih menyerah dari pada berjuang.

Semua orang akan ada saatnya pergi dari dunia ini.

STORY OF JOVANCA (END)Where stories live. Discover now