04

2.3K 432 27
                                    

Sepertinya waktu berjalan begitu cepat bagi Cale. Dia merasa cemas dan gugup ketika hari selalu berganti. Dia berharap bahwa tidak ada hal yang membahayakan Penelope sedikitpun.

Cale memang sudah mengatasi beberapa alasan dari penyebab kematian Penelope pada awal permainan. Tapi ada hal yang membuatnya terkejut dari permintaan adiknya itu.

"Apa? Kamu bilang apa?"

Cale tercengang ketika Penelope memintanya untuk tidak memberi hukuman kepada pelayan yang telah menusuknya dengan jarum.

"Tapi ini masalah ku."

Penelope menatap lurus kearah Cale seolah dia mantap dengan permintaannya.

"Tidak bisakah kamu memilih yang lain?"

"Tidak."

Menghela nafas.

"Hah~ kau ini.. baiklah, aku tidak akan memecat pelayan itu. Tapi ingat satu hal, jika dia menyakitimu lagi, maka kepalanya tidak akan berada pada tubuhnya lagi."

Para pelayan yang mendengarnya dari luar ruangan kaget dan menelan ludahnya sendiri. Ancaman Cale tidak main-main.

Cale keluar dari ruang kamar Penelope dan bertemu dengan Reynold di lorong.

Langkahnya terhenti dihadapan Cale.

"Kau.. di panggil ayah."

Lagi?

Sialan apakah tidak ada hal lain yang dikerjakan Duke? Kenapa dia sering sekali memanggilnya.

Dengan malas, Cale berjalan ke ruangan Duke. Ada banyak pelayan yang menatapnya sambil berbisik-bisik. Mereka tengah membicarakan sikap Cale yang tiba-tiba berubah dan membela Penelope.

Ketika ia berada di ruangan Duke, dia bisa melihat kakak pertamanya yang berada di sang Duke dengan membawa berkas-berkas ditangannya.

Cale berusaha untuk menyembunyikan raut wajah nya yang kesal, lalu berusaha untuk tersenyum lebar dengan paksa dihadapan Duke. Lalu, Duke menyuruh Derrick untuk keluar dari ruangannya.

"Apakah anda memanggil saya, Duke."

Sang Duke melirik nya sekilas lalu menaruh pena nya. Tangannya menarik sebuah surat lalu menaruhnya di atas meja.

"Kita mendapatkan undangan dari istana untuk upacara ulang tahun pangeran ke dua."

Cale mendekat dan mengambilnya, tapi kenapa dia mendapat dua surat.

"Kenapa dua?"

"Yang satunya untuk Penelope."

Kenapa Duke menyuruhnya untuk memberikan surat undangan ini? Bukankah lebih baik jika dia meminta pelayan untuk menghantarkannya dari pada menyuruhnya untuk mengambil sendiri.

Cale keluar ruangan dengan menggerutu. Dia tidak ingin pergi ke istana. Lebih baik jika dia berdiam diri dirumah.

Ditengah kekesalannya, Cale langsung tersadar akan hal yang mengerikan.

'Tidak, tunggu. Jika ini pesta ulang tahun pangeran kedua, maka..'

Cale mengingat adegan dalam game yang dimana Penelope selalu mati di tangah putra mahkota.

Tanpa sadar, Cale berteriak dengan kencang.

"Tidak..."

Para pelayan dilorong menghampirinya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

Save My Sister From DeathWhere stories live. Discover now