12. Lil Baby

1.1K 117 75
                                    

Clarissa pov
Sacha lagi sibuk-sibuknya ngurusin kelasnya yang mau ikut lomba, sementara gue masih nganggur karena pendaftaran kuliah sempet diundur karena penyebaran virus kemaren. Pulang-pulang biasanya dia udah capek. Sementara ini juga club bola dia masih vakum karena kata Sacha liga juga distop sementara.

Setelah tadi malem bertualang ke kuburan sama Shasenka, katanya hari ini jam istrahat Sacha mau ngajak gue makan siang ke SMA Bhayangkara. Katanya kangen makan bakso di kantin sekolah.

"Mbak baksonya dua, satunya lengkap, satunya gak pake mie putih, baksonya yang kecil semua" Pesan gue ke mbak kantin.

"Pasti sama Sacha yah" Sahut mbak kantin.

"Masih inget aja sih mbak hehehe" Sahut Sacha sambil terkekeh.

Perhatian gue teralih pada kucing kecil yang berada dalam keranjang di sudut warung bakso ini. Kucing kecil berwarna putih dengan mata biru dan corak coklat muda di kedua telinga dan ekornya. Kucing itu terlihat kurus dan ringkih banget.

"Kucingnya ya mbak?" Tanya gue ke mbak kantin.

"Bukan, ini kucing kemaren neduh disini, basah kuyup, terus kayaknya demam sampe mimisan, jadi tadi pagi saya bawa ke Puskeswan, udah disuntik sih" Jelas Mbak kantin sambil menyuguhkan bakso ke kami.

"Uuuh lucu banget yah dia, cepat sembuh yaa kucing kecil" Ujar Sacha dengan ekspresi gemes maksimal.

"Mau adopsi ga? Soalnya di rumah saya udah banyak kucing, gak bisa nambah lagi" Kata Mbak kantin. Sacha melirik gue, dia tau gue agak takut sama kucing.

"Belum siap sih mbak, di rumah belum ada perlengkapannya" Ujar Sacha.

"Iya dipikirin aja dulu, sementara mau saya rawat aja dulu di rumah selagi belum ada yang adopsi" Kata mbak kantin.

Beres makan, gue dan Sacha balik ke mobil, tapi muka dia kayak kepikiran sesuatu.

"Kamu langsung balik ke sekolah?" Tanya gue.

"Kebetulan aku gak ada jam ngajar sih siang ini, jadi kalo mau hangout bisa loh" Jawabnya.

"Kamu pengen pelihara anak kucing yang tadi ya?" Tanya gue.

"Pengen tapi kan kamu takut sama kucing sayang" Jawabnya dengan wajah penuh harap. Udah kebaca banget maunya dia gimana.

"Aku juga pengen punya peliharaan lagian kucing yang tadi lucu banget" Kata gue.

Sacha langsung menyalakan mesin, memindahkan persneling dan tancap gas. Gue menatapnya dengan bingung. Apakah gue ada salah omong?

Kebingungan gue terjawab ketika kami menepi di parkiran sebuah petshop.

"Ayo belanja" Ajaknya dengan riang.

Kami membeli pet cargo, kandang, makanan kucing untuk kitten, wadah makan dan minum serta litterbox dan pasir buat pup. Gue jadi semangat banget milih-milih kalung buat anak kucing kami. Gue memilih kalung berwarna pink yang dilengkapi lonceng kecil berwarna pink.

"Ntar kucingnya mau dikasih nama apa?" Tanya Sacha begitu kami sudah diperjalanan balik ke kantin SMA Bhayangkara.

"Ruby aja" Sahut gue. Gue lagi suka nonton Series Sex Education di Netflix.

"Ruby Jane" Sahut Sacha.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Karena, Jennie Ruby Jane hehehe" Jawabnya malu-malu.

"Blackpink terooooss" Goda gue.

Kami memasuki parkiran SMA Bhayangkara lagi. Dengan semangat Sacha membawa pet cargo buat menjemput Ruby, kucing baru kami.

Swagger Teacher Season 2Where stories live. Discover now