Sacha pov
Akhir-akhir ini Clarissa sibuk banget karena dia udah mulai ngampus. Untungnya dia dan Nora satu kelas lagi, emang kompak bener deh mereka. Jadi inget masa mereka sekolah dulu kemana-mana mereka selalu berdua. Sekarang pun, berangkat dan pulang kampus bareng terus.
Sebenernya gue berulang kali menawarkan diri nganterin Clarissa ke kampus, tapi dia nolak karena gue nganternya kepagian, bikin dia bengong nungguin Nora di kampus. Jadi gue lebih sering jemput dia aja, berangkatnya dia masih setia bareng Nora.
"Kiw-kiw, cewek, nungguin siapa tuuuh" Goda Nora saat melihat gue di parkiran nunggu Clarissa sambil jajan batagor.
"Dia mah tujuan utamanya bukan buat jemput gue, tapi buat jajan" Ledek Clarissa.
"Kalian mau batagor ga? Kalo mau gue traktir" Ujar gue disambut senyum bahagia abang batagor.
"Mau dong kalo di traktir" Sahut Nora.
"Kamu mau ga?" Tanya gue ke Clarissa.
"Aku makan batagor kamu aja, takut ga abis kalo pesen lagi" Jawab Clarissa membuat senyum abang batagor tinggal setengah. Begitupun dengan senyum gue karena sebenernya gue pengen abisin batagor gue sendirian.
"Yaudah, bang batagornya satu lagi ya" Ujar gue ke abang batagor.
"Siap neng!" Sahur si abang semangat.
Kelar jajan batagor, Nora pamit pulang karena mau nganter mamanya belanja bulanan. Jadi gue dan Clarissa juga memutuskan buat pulang. Gue membukakan pintu mobil untuk Clarissa, selain agar terlihat sweet, jantung gue agak berdebar kalo dia lagi semangat nutup pintu mobil suka kekencengan. Gue ngeri pintunya copot.
"Kamu gak ada yang mau dibeli dulu sebelum kita pulang?" Tanya gue sambil mengemudi meninggalkan parkiran kampus Clarissa.
"Hmm, gak ada sih" Jawabnya sambil terlihat berpikir.
"Yakin ga ada yang dipengenin?" Tanya gue sekali lagi, biar ga bolak-balik keluar rumah.
"Ada siiih" Jawabnya sambil tersenyum.
"Apa?" Tanya gue heran, kok sambil senyum-senyum sih.
"Kamu" Jawabnya sambil mengecup pipi dan menaruh tangannya di paha gue.
"Hmm" Gumam gue grogi.
"Ayo buruan sampe rumah" Bisiknya membuat gue langsung tancap gas menuju rumah.
Clarissa pov
Entah kenapa akhir-akhir ini gue sering ngerasa gemes sama Sacha. Gue ngerasa makin gue banyak tugas dari kampus, makin gue kangen buat manja-manjaan ke dia. Kayak sore ini, tau-tau aja gue godain dia. Belakangan ini malah selalu gue yang ngajakin dia untuk main.
"Aku mandi duluan ya" Ujar gue setelah selesai berkegiatan dengan Sacha.
"Ok tapi jangan lama-lama ya, aku juga mau mandi" Pesannya.
Setelah gue kelar mandi, gue tidak menemukan Sacha di kamar. Kemana lagi sih orang ini. Katanya tadi jangan lama-lama karena dia juga mau mandi. Gue segera berpakaian dan keluar kamar.
Di sofa ruang tengah udah ada Sacha main PS bersama August. Kakak gue. Kok tumben ini si kampret kesini.
"Tumbeeennn" Seru gue ketika melihat August. Dia menoleh dan langsung nyengir.
"Emang ga boleh gitu gue mengunjungi kaliaaan? Lagian lo sombong bener sih sejak nikah ga pernah temuin gue lagi" Ujar August dengan muka sok-sok sedih tapi matanya masih fokus ke permainan.
"Ih sombong apaan, kalo gue ke rumah juga lo jarang di rumah kata mama" Omel gue.
"Clarissa mah gitu, kakaknya dateng malah diomelin" Sahut Sacha.
YOU ARE READING
Swagger Teacher Season 2
Teen FictionSekuel dari Swagger Teacher. Kehidupan tidak berhenti ketika mereka menikah. Kehidupan yang sebenarnya baru dimulai justru setelahnya. It still a full comedy with a little romance story. It would be my honour to entertain you guys.
