30. 🪐

13K 1.4K 248
                                    

Jaehyun baru saja pulang dari kantor, ia tidak pulang ke mansionnya karena jaraknya cukup jauh, menyetir selama tiga puluh menit lagi rasanya Jaehyun tidak sanggup. Jadi Jaehyun memutuskan untuk pulang ke apartemen.

Jaehyun meregangkan ototnya yang terasa kaku. Jika dilihat, pekerjaannya hanya duduk lalu memeriksa beberapa berkas dan menandatangani beberapa proyek tapi cukup menguras tenaganya hingga habis rasanya.

Jaehyun memutuskan untuk mandi lebih dulu, mungkin merendam tubuhnya pada air hangat sebentar bisa merilekskan kembali badannya yang remuk.

Setengah jam setelah itu, Jaehyun keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Mengusak rambut basahnya, kemudian mencari baju santai untuk ia pakai.

Pikirannya sedang penuh saat ini, masalah kantor belum bisa ia tangani dengan cepat, ditambah lagi salah satu karyawannya melakukan korupsi, membuat kepalanya semakin pening. Ia juga jadi tidak memiliki banyak waktu untuk menghubungi kekasihnya. Jika Jaehyun sudah dirumah, rasanya tidak ada lagi yang perlu dilakukannya selain cepat-cepat tidur dan beristirahat.

Walaupun terkadang ia terlihat sibuk dan seperti tidak ada waktu untuk memikirkan Taeyong, sebenarnya hatinya selalu berteriak mengatakan rindu. Setiap kali ia rasakan rindu, terbesit pikirannya, bertanya pada diri sendiri, apakah Taeyong juga merindukannya? Bagaimana jika Taeyong sudah nyaman disana dan tidak mau kembali lagi?

Jaehyun menghela nafas, mungkin ia perlu beberapa botol alkohol untuk meredakan sedikit pikirannya. Pria itu pergi ke dapur, mendengus saat membuka kulkas dan tidak mendapati apapun. Seingatnya ia masih punya stok beberapa botol. Menendang pintu kulkas dengan kesal, dan baru teringat jika ia menyiapkan stok alkohol di mansionnya bukan di apartemennya.

Jaehyun masuk lagi kekamar untuk ambil jaket hitam miliknya dan juga dompet. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah pergi ke club, lalu minum alkohol sampai puas.

Hanya perlu waktu dua puluh menit dan Jaehyun sudah sampai. Jaehyun masuk dengan cepat, menerobos banyaknya kerumunan untuk duduk pada kursi bar dan memesan satu botol wine. Sebenarnya Jaehyun merasa ada yang mengikutinya sejak keluar dari apartemen, tapi Jaehyun mencoba bersikap tidak peduli.

Dunia bisnis terkadang cukup menyeramkan, Jaehyun tidak bodoh untuk tidak tahu jika beberapa koleganya mati ditembak hanya karena persaingan. Dan bayangan tentang ia mati konyol di club ditembak seseorang, ia coba jauhkan pikiran itu.

Satu botol sudah habis, Jaehyun tidak ragu untuk pesan satu botol lagi hingga habis sampai botol ketiga. Wajahnya sudah memerah, kepalanya mulai pening, dan Jaehyun paksa untuk tahan minum satu gelas terakhir yang tersisa. Jaehyun bisa saja pesan lagi, tapi kepalanya sudah terlalu berat untuk berbicara dengan baik. Bahkan tidak bisa menolak ketika seorang jalang duduk dipangkuannya.

Jaehyun yang sudah setengah sadar, hanya bisa menggeram rendah saat penisnya ditekan dibawah sana. Sisi rahangnya dikecupi berkali-kali. Lengan besarnya melingkar pada pinggang jalang yang hampir telanjang dipangkuannya. Jalang itu hanya mengenakan celana dalam dan juga bra, tidak punya malu menunjukkan setiap detail tubuhnya. Apalagi saat Jaehyun tenggelamkan wajahnya didepan dada wanita itu.

Kepala Jaehyun terasa berputar, samar-samar hal ini mengingatkannya pada Taeyong yang duduk diperutnya, menggosokkan analnya pada kejantanannya waktu itu, dan rasanya seperti nyata didepannya kini.

Ketika tengkuknya diraih, Jaehyun hanya bisa pasrah menerima ciuman dari wanita dipangkuannya. Membalas setiap lumatan yang begitu dalam, menembus hingga bertemu lidahnya. Jaehyun memejamkan matanya, dan perasaan Taeyong berada didekatnya semakin memenuhi kepalanya. Kedua tangannya semakin mencengkram erat pinggang wanita itu.

Seharusnya tidak begini. Tidak seharusnya Jaehyun menyamakan seorang jalang dengan bayang-bayang Taeyong dikepalanya.

Jaehyun menyerngit, sebagian otaknya yang masih berfungsi berfikir, jika ini Taeyong, maka Taeyong tidak memiliki rasa aneh dimulutnya. Taeyong memiliki rasa yang manis, sangat manis.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang