9. Hasutan

187 11 4
                                    

Selamat membaca 😳

Ingat! Jangan terlalu banyak berharap, terlebih berharap kepada manusia!

Ambil yang baik dan buang yang buruk!

Masih kuat hatinya untuk menyaksikan Fathan jadi sad boy?

Soalnya masih banyak cobaan-cobaan yang harus dilalui Fathan lho dan pastinya akan lebih sakit lagi☺️

Ada yang bisa nebak Fathan akan bersanding dengan siapa akhirnya?

Tungguin cerita ini sampai end ya, Bestie

Sekali-kali komen gitu lho😌
.



Suasana malam yang sangat bersahabat, di mana ribuan bintang bertaburan di langit dan purnama pun berani menampilkan keindahannya dengan sinar yang sangat terang. Keindahan itu tercipta sebagai tanda kebesaran Sang Pencipta yang patut disyukuri oleh setiap makhluk di bumi ini. Tiada keindahan yang lebih indah selain dari ciptaan Yang Maha Kuasa.

Malam ini, keluarga Affandi berkumpul di halaman depan untuk menghabiskan waktu bersama. Tak lupa, mereka membawa jagung yang nantinya akan dibakar dan dinikmati sembari bersenda gurau. Kali ini, Fiya yang berada di garda terdepan. Ia sangat antusias berdiri sembari membawa kipas khusus untuk acara bakar-bakar malam ini. Entahlah, biasanya perempuan itu sangat anti berhadapan dengan sesuatu yang berhubungan dengan bakar-membakar. Pasalnya ia sangat sensitif dengan kepulan asap. Meski sudah dinasihati oleh ayah maupun bundanya, perempuan itu tetap bersikukuh.

Tak

"Sakit, Bang."

Terhitung sudah tiga kali Fiya mendapat jitakan pada dahinya. Siapa lagi pelaku perbuatan tersebut jika bukan abang keduanya.

"Ih, minggir, biar Fiya yang bakar jagungnya!"

"Kamu duduk aja, nanti batuk terus nangis lagi!"

Fiya mencebikkan bibirnya. "Fiya maunya di sini."

"Bi–"

"Pokoknya Fiya mau di sini. Ini kali terakhir kita bisa menghabiskan waktu bersama Bang Gio karena sebentar lagi dia bakal pergi jauh dari kita."

"Siapa yang akan pergi jauh dari kalian?"

Gio datang bersama sang istri menghampiri Fathan dan Fiya.

"Abang lah, siapa lagi?!"

Gio terkekeh kemudian mengacak-acak khimar adik bungsunya.

"Ih, nggak usah sok so sweet gitu!" ketus Fiya. "duduk di sana, gih, biar Fiya bakarin jagung buat Abang sama kakak ipar. Hari ini, ananda Fiya yang cantik jelita tiada duanya akan membuat malam yang begitu spesial, romantis, dan penuh kenangan untuk pasangan pengantin baru ini." imbuh Fiya seraya menaik-turunkan kedua alisnya.

Tak

"Sok banget bocil satu ini."

Baru ingin membalas kelakuan abangnya tetapi Fathan berhasil mengunci tangan sang adik. Alhasil, mereka terlibat adu mulut yang membuat orang tuanya gemas melihat tingkah kedua anaknya itu.

"Terus aja, terus!" sindir sang bunda.

"Terserah kalian! Mau ngapain aja, terserah! Terserah! Bunda pasrah aja."

"Bunda yang sabar, ya!" lirih Novan menenangkan istrinya.

"Fathan... Fiya... mau sampai kapan berantem terus, itu jagungnya sampai gosong, lho?" tegur Gio.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CINTA SANG CEO (On Going)Where stories live. Discover now