03. Mengambil Kesempatan

11.6K 153 4
                                    

Petir langsung menahan tangan Nevay, Nevay pun langsung menoleh ke belakang sambil melihat Petir dan melihat tangan nya yang di pegang.

"Siapa yang ngizinin lo pulang?" tanya Petir yang menatap Nevay.

Anjing nih orang serem banget sih. Batin Nevay.

"Terus gue harus ngapain lagi?" tanya Nevay yang bingung.

Petir menarik Nevay untuk duduk, teman teman futsal Petir hanya bisa melihat saja karena mereka juga tidak berani ketika sudah berhadapan dengan Petir.

"Tunggu gue selesai futsal" ucap Petir yang melepaskan pergelangan tangan Nevay.

Nevay hanya bisa menghela nafas nya sambil mengelus dada nya untuk bersabar menghadapi seorang Petir. Kemudian setelah istirahat beberapa menit Petir dan teman teman nya kembali bermain lagi. Nevay pun hanya bermain handphone sambil sesekali melihat permainan futsal mereka.

"Gini banget nasib gue ah" ucap Nevay kesal.

Beberapa puluh menit kemudian akhirnya Petir dan teman teman nya pun sudah selesai, mereka mengambil tas mereka yang di dekat Nevay. Nevay pun tersenyum lega karena mereka sudah selesai bermain. Mereka pun langsung pamitan satu sama lain dan kini hanya tersisa Petir dan Nevay yang ada di sana.

Nevay pun panik karena hanya tersisa mereka berdua, pikiran Nevay mulai campur aduk dan mulai waspada. Karena ia sempat teringat kejadian tadi waktu ingin ke toilet yang dimana melihat Petir sedang meraba bokong perempuan.

"Lo boleh pulang" ucap Petir yang melepaskan kaos futsal nya.

Nevay pun terpesona melihat tubuh Petir, mata ia fokus ke perut nya.

Oh shitt. Batin Nevay.

"Udah gitu doang?" tanya Nevay.

Petir mengambil baju hitam nya dari dalam tas sambil melirik ke arah Nevay.

"Terus mau ngapain? Nginep disini juga gpp gak ada yang marah juga" jawab Petir santai.

Nevay hanya tersenyum paksa lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan Petir penuh dengan kekesalan yang amat dalam.

"Gak peka banget sih jadi cowok, udah nungguin lama ternyata cuma bilang gitu doang. Kalau tau gitu kenapa gak dari tadi aja suruh gue pulang" cibir Nevay kesal.

Nevay pun mulai memesan ojek online dari handphone nya, ia menunggu dan duduk di dekat pos satpam sambil menunggu ojek online nya datang. Dari kejauhan Petir datang dengan membawa motor sport nya dan hanya melewati Nevay saja tanpa menawari tumpangan pulang.

"Sabar Nev sabar" ucap Nevay sambil menenangkan diri nya ketika melihat Petir begitu melewati saja.

***

Malam hari Petir sedang duduk santai di balkon sambil menikmati secangkir kopi dan rokok nya. Tiba tiba ia teringat perempuan tadi yang sempat ia suruh. Petir hanya tersenyum miring ketika mengingat kejadian tadi.

"Kalau di liat liat cantik juga tuh cewek" guman Petir sambil menghisap rokok nya.

Harus gue manfaatin. Batin Petir.

Di lain sisi Nevay masih kesal kalau mengingat kejadian tadi di sekolah ketika pulang.

"Arghh lo nyebelin banget sih anjing" teriak Nevay di dalam kamar nya.

Ceklek.

"Hey ada apa? Kenapa kamu?" tanya Elin mamah nya yang langsung masuk kedalam kamar nya.

Nevay pun sedikit terkejut "Eh Mamah engga ada apa apa kok, cuman kesel aja tadi hari pertama sekolah" jawab nya.

Elin duduk di sebelah Nevay "Seru gak? Kamu nyaman kan?" tanya nya.

No Rules [17+] || On Going Where stories live. Discover now