09. Boleh Pegang

18.8K 217 23
                                    

Nevay lalu menaruh nampan nya itu di meja dekat sofa sambil menunggu Petir selesai mandi. Karena Nevay cukup bosan akhirnya ia menyalakan Tv yang ada di depan mata nya.

Tetapi tiba tiba Petir yang dari belakang menutup kedua mata Nevay dari arah belakang. Nevay cukup kaget apa yang di lakukan Petir.

"Ihh bikin kaget aja" omel Nevay yang memegang tangan Petir yang masih menutupi kedua mata nya.

Petir hanya tertawa lalu ia melompat dari arah belakang sofa ke depan dan langsung duduk di sebelah Nevay.

"Kok gak makan duluan?" tanya Petir yang duduk nya mengarah ke arah Nevay agar bisa melihat wajah indah nya.

"Gak enak aja kalau duluan, kan yang punya rumah belum" jawab Nevay.

"Santai aja, gue tiba tiba kenyang kalau di dekat lo" ucap Petir.

Nevay hanya mengerutkan keningnya "Lo harus makan, kan tadi abis futsal. Memang nya gak laper?" tanya nya.

"Gue suka deh lo perhatiin gitu, gimana kalau kita pacaran?" tanya Petir yang menatap Nevay.

"Kita baru kenal Pet, sama sama belum tau sifat nya kaya apa. Gue perhatian ke lo karna sebagai tanda terima kasih aja" jawab Nevay.

"Oh lo nolak gue?" tanya Petir.

Nevay menggaruk kepala nya yang tiba tiba gatal "Bukan gitu, tapi gimana ya gue jelasin nya" jawab nya yang bingung.

"Gimana? Jelasin aja" suruh Petir yang memegang tangan Nevay sambil mengelus punggung tangan nya.

"Gue sama Mamah belum di bolehin pacaran, masih di suruh fokus sekolah" jelas Nevay.

Petir hanya berucap oh dan mengangguk paham.

"Kan ada yang namanya backstreet sayang" jawab Petir.

"Tapi emang nya gpp buat lo?" tanya Nevay.

"Gue mah santai aja, gue tau lo juga suka sama gue kan? keliatan dari tatapan mata lo" ucap Petir sambil tersenyum.

"Lo jadi cowok kok pede banget ya" jawab Nevay yang heran.

Petir tertawa kecil "Harus dong, gimana mau gak?" tanya nya.

Nevay pun masih memikirkan nya agar nanti ia tidak menyesal di kemudian hari.

"Dari awal masuk aja lo udah tatap gue terus, keliatan Nev kalau suka tuh. Cuma karena kata orang orang gue serem makanya lo gak berani tatapan sama gue kalau ngobrol" jelas Petir.

"Kasih gue waktu buat mikir sebentar" jawab Nevay yang menatap Petir.

Petir pun mengangguk.

"Gue cuma ngasih tau ke lo, gue itu gak seserem yang lo bayangkan. Emang di sekolah gue keliatan cuek dan serem, tapi kalau di depan orang yang gue sayang gua gak gitu. Dari situ lo udah bisa nilai gue" jelas Petir lagi untuk menyakinkan Nevay.

"Tapi lo cabul" timpal Nevay.

Petir tertawa mendengar nya "Semua cowok itu cabul dan punya nafsu dan itu hal yang wajar bagi semua cowok. Cowok yang gak keliatan nya cabul itu justru lebih serem di banding cowok yang terang terangan cabul" jelas Petir kepada Nevay.

"Iya juga sih" jawab Nevay pelan.

"Gue juga tau lo masih perawan dan gue gak akan sentuh sedikit pun buat ngambil perawan lo itu, dan gue laki laki pertama kan yang cium bibir lo?" tanya Petir sambil menaikkan alis nya sebelah.

Nevay pun terkejut, bagaimana bisa Petir tau semua tentang diri nya.

"Dari mana lo tau semua?" tanya Nevay yang curiga.

No Rules [17+] || On Going Where stories live. Discover now