04. Merasakan Ciuman

15.2K 214 4
                                    

Ketika di jam istirahat Nevay mencari keberadaan Petir di kelas nya, dan Nevay berusaha mengintip dari arah jendela dan tidak ada keberadaan Petir di dalam sana.

"Nyari siapa?" tanya seorang laki laki dari arah belakang.

Nevay langsung menoleh ke arah belakang "Ini bang saya nyari Petir, ada perlu soalnya" jawab nya.

"Dia nongkrong di belakang kantin sama temen temen nya, hati hati kalau kesana" ucap laki laki itu yang langsung pergi meninggalkan Nevay.

Nevay hanya menatap kepergian laki laki itu, kemudian ia langsung berjalan menuju belakang kantin.

Ini sekolah lebih horror dari pada rumah hantu. Batin Nevay.

Di perjalanan menuju belakang kantin ia mulai deg degan dan menyiapkan jiwa raga nya bertemu dengan Petir. Dari kejauhan Nevay sudah melihat ada Petir bersama gerombolan temen teman nya yang dimana berisi laki laki semua. Nevay seketika berhenti langkah nya dan mulai ingin mengurungkan niat nya.

Petir menoleh ke samping, ia melihat ada Nevay sedang berdiri sambil menatap ke arah nya. Petir hanya tersenyum miring lalu lanjut mengobrol bersama teman teman nya. Demi handphone, akhirnya Nevay pun memberanikan diri nya untuk menemui Petir.

Nevay semakin dekat dengan Petir bersama teman teman nya, hingga pada akhirnya teman teman nya Petir pun melihat kedatangan Nevay. Petir hanya menatap wajah Nevay.

"Ngapain?" tanya laki laki yang menatap Nevay.

"Ini bang mau ketemu sama Petir, ada perlu soalnya" jawab Nevay yang melirik Petir.

Satu orang laki laki bangkit dari duduk nya dan mendekat ke arah Nevay, kemudian ia langsung merangkul pundak Nevay.

"Satu satu nya cewek yang berani kesini cuma lo" goda laki laki itu.

Nevay pun mulai risih dan berusaha melepaskan rangkulan dari laki laki itu tetapi tidak bisa. Petir langsung bangkit dari duduk nya dan melepaskan tangan laki laki itu yang merangkul pundak Nevay.

"Ikut gue" ucap Petir kepada Nevay.

Petir langsung berjalan menjauh dari teman teman nya dengan di ikuti oleh Nevay di belakang. Teman teman Petir hanya menatap kepergian Petir bersama Nevay. Karena mereka juga tidak berani berhadapan dengan Petir. Petir mengajak Nevay ke tempat sepi dekat tongkrongan teman teman nya, dan memang itu wilayah kekuasaan Petir dengan teman teman nya.

"Duduk" suruh Petir kepada Nevay.

Nevay langsung duduk di sebelah Petir. Petir langsung menghadap ke samping menatap Nevay.

"Lo mau handphone lo balik?" tanya Petir sambil menunjukkan handphone nya dari kantong celana nya.

"Iya bang" jawab Nevay yang menunduk karena ia tidak berani menatap Petir yang menyeramkan.

Petir tersenyum miring "Kalau ngobrol itu tatap mata nya, bukan malah nunduk" ucap nya sambil memegang dagu Nevay dan mengangkat kepala nya agar saling menatap.

"Maaf bang, lo serem banget bagi gue" ucap Nevay yang tiba tiba langsung menutup mulut nya.

Petir hanya tertawa kecil "Mau balik gak handphone nya?" tanya nya.

Nevay mengangguk.

"Ada syarat nya" ucap Petir dengan santai nya.

"Jangan yang susah susah bang syarat nya" jawab Nevay yang mulai serius.

"Gampang kok, cium gue" jawab Petir.

Nevay terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Nevay.

No Rules [17+] || On Going Where stories live. Discover now