Queen amoralzea

47

Hai guys, maaf baru bisa up lagi setelah sekian lama.

Typo tandai!!
Revisi setelah end!!

Happy reading

•

•

•

•

•

•

"Jika memang sudah waktunya untuk kembali, pasti akan kembali"

🌨️🌨️🌨️

Namun nyatanya mereka salah karena yang di maksud dari permainan tadi adalah bermain yang menyenangkan.

Menghasilkan suara tangisan, jeritan, permohonan ampun serta kesakitan akan terdengar indah bukan jika suara-suara itu mengalun bagai lagu yang candu.

Max mendekat ke arah meja, tempat yang berisi senjata senjata tajam yang berjejer rapi. Ia mengambil satu buah pisau tajam yang sangat cocok untuk mengukir tulisan indah.
_____________________________

🌨️🌨️🌨️
"

Hm bagai mana jika kita ukir ini di pipimu" ucap Max

Srett

Jleb

Agrrggrr sakit ampun tholongg

Teriakan raungan kesakitan terdengar begitu melengking di ruangan tersebut. Mungkin bagi orang lain ini hal yang tidak biasa, tapi beda lagi dengan keluarga De'xavierus karena memang para ham dan musuh seperti ini sudah pantas mendapatkan balasan ini.

Orion yang sudah muak dengan semua ini dan tak mau berlama-lama pun segera melempar belati tajam yang berada di tangan nya tepat di wajah Raisa, yang membuat si empunya menjerit kesakitan.

Jelb

Srettt...

Agrrrhhhh sakit

Bukan nya merasa kasian mereka mendengarkan jeritan itu malah semakin bersemangat untuk segera menghabisi para hama itu.

Bugh

Ctar

Ctar

Sakit to-tolong ampuni kami

Ctas

"Tidak ada kata ampun untuk manusi-manusia tak berguna seperti kalian" ucapan tajam nan menusuk Max

"T-tolong bun nuhh saja kami"

Para boy's De'xavierus yang sudah merasa muak dan tak mau lagi mengotori tangan mereka dengan darah menjijikkan kan ketiga orang do hadapannya ini pun segera mengakhiri permainan tersebut.

Apa lagi mereka sudah merindukan princess mereka.

Memang harusnya Raina,Raisa dan chillia akan di bunuh nanti, atau mungkin saat Queen sudah bangun dan biarlah Queen yang menyiksanya itulah pikir awal mereka.