SMA Cakrawala di hebohkan dengan kedatangan Aster yang membonceng Sheila di jok belakang motornya. Yang membuat mereka semua heran adalah Aster tidak pernah mau membonceng gadis lain selain Refiza. Tapi hari ini sungguh membuat semua orang menjatuhkan rahangnya akibat terkejut.
Sheila turun dari motor Aster, melepas helm secara kasar lalu pergi begitu saja. Gadis itu menatap jengah ke arah Aster yang tidak membiarkannya bebas.
" Diem!" Sentak Sheila yang membuat Aster berhenti mengucapkan kata maaf.
Sheila menghela nafas lalu mengedarkan padangannya ke seluruh penjuru sekolah. Kini mereka berdua menjadi pusat perhatian.
" Maaf aku salah, maafin ya " Ucap Aster pelan seraya memelas.
Sheila memandang Aster aneh. Apalagi yang bakal terjadi kenapa Aster mengubah gaya bicaranya menjadi aku kamu?.
" Minta maaf ke Arga, bukan gue. " Ujar Sheila datar.
" Tapi Shei, dia yang salah! " tegas Aster. Harga diri tercoreng jika harus minta maaf pada Arga.
" Siapapun yang salah, kalau lo mau gue maafin, minta maaf dulu sama Arga."
Aster mengacak rambutnya kasar, dia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Arga.
" Arga sini lo! " teriak Aster kencang ketika menemukan Arga. Lelaki itu baru saja keluar dari parkiran.
" Kenapa? " Tanya Arga heran.
"Sorry buat yang kemarin" ujar Aster tidak ikhlas.
"No problem" Arga mengangguk kemudian berlalu dari sana tanpa menatap Sheila.
Aster beralih menatap pujaan hatinya, menunjukan smirk khas cowok cool yang membuat Sheila berdecih sinis.
" Di maafin kan? "
"Hmm" Sheila berdehem. Raut wajah kesal tidak dapat ia sembunyikan.
" Makasih " Ujar Aster mengacak rambut Sheila.Senyum tipis menghiasi bibir Aster, cowok itu tampak senang, raut wajah yang biasanya dingin dan mengerikan seakan sirna.
Merasa sudah selesai, Sheila kembali melanjutkan jalannya melewati koridor. Namun Aster masih membututinya di belakang dengan jarak satu meter dari Sheila. Kini mereka berdua sampai di kelas 12 IPA 2.
" Ngapain lo ngikutin gue kesini? " sentak Sheila.
" Cuma mau nganterin tunangan aku ke kelas. Salah? " Jawab Aster dengan enteng.
"Bukannya lo gak nerima pertunangan ini. Sampe bikin gue berakhir di rumah sakit? "
Aster terdiam kaku mendengar ucapan Sheila. Potongan memori saat ia menolak Sheila kini berlomba-lomba memenuhi otak Aster. Memang benar dia dulu tidak sudi menerima pertunangan ini karena mencintai Refiza.
Dan kini Aster merasa bersalah, dia baru menyadari perasaannya. Seperti ketika Sheila jalan bersama Arga dia langsung merasa cemburu dan tidak terima. Sekarang Aster berniat mempertahankan pertunangannya dengan Sheila dan membuat gadis itu mencintainya.
" Itu dulu. Sekarang beda lagi" Balas Aster dingin.
Sheila tersenyum sinis, dia sangat ingin membunuh Aster sekarang juga.
" Lo sama Refiza aja, gue gak sudi. Gue ikhlas lahir batin kalau lo sama dia! "
Mata Aster melotot tak terima, lelaki itu menggeleng " Enggak aku sayang sama kamu" Ujar Aster penuh penekanan. Dengan gerakan cepat membawa Sheila kedalam pelukannya. Dan itu di saksikan oleh anak kelas 12 IPA 2.
Mereka histeris dengan keuwuan ini.
Sheila the real pawang ini mah
Sama sheila aja sok aku kamu
Kalian berdua kiyowo banget
Banyak cuitan yang di lontarkan teman sekelas Sheila. Namun Aster tidak peduli. Dia langsung memberikan tatapan tajam yang membuat mereka semua bungkam lalu menunduk.
Sedangkan Sheila merasa kaget dengan situasi ini, lidahnya kelu tidak mampu berkata apapun. Aster semakin mengeratkan pelukannya. Meletakan dagunya di puncak kepala Sheila lalu mengelus surai gadis itu.
" Aku bakal selalu ada di pihak kamu Sheila" Lirih Aster. Ada keseriusan di dalam nada bicaranya.
Bukan Sheila namanya kalau langsung percaya sama omongan cowok kayak Aster. Mengingat betapa Aster membencinya dulu rasanya tidak mungkin jika dia berubah begitu saja. Itu pun ketika Sheila yang asli sudah tiada.
" Beneran sayang sama gue? "
Aster mengangguk cepat, melepas pelukannya lalu memegang kedua bahu Sheila. "Aku beneran sayang sama kamu" cowok itu menatap Sheila serius dengan sedikit menunduk karena tinggi Sheila cuma sebatas dagu Aster.
Sementara Sheila mengukir senyum kelicikan. " Kalau gitu keluarin Refiza dari sekolah ini" bisik Sheila tepat di samping telinga Aster. Alis Sheila terangkat menantang.
Aster meneguk ludah. Sejenak dia menoleh menatap anak-anak di kelas. Mereka semua menggigit jari menunggu respon Aster. Permintaan Sheila tentu membuat semua orang cengo.
" Gue gak bisa. " Tegas Aster. Lihat, cepat sekali dia merubah gaya bicaranya ketika Sheila menyinggung soal Refiza.
" Sayang gak sama gue? "
" Gue bakal buktiin kalau gue beneran sayang sama lo tapi gak dengan cara kayak gini" Aura mengerikan langsung menyelimuti seisi ruangan.
Sheila berdecih, melipat tangan di dada dan menatap Aster tajam " Just do it!. " tantangnya pada Aster.
Aster berkacak pinggang, cowok itu bingung harus bagaimana. Disisi lain dia mencintai Sheila namun dia juga berat hati jika di suruh mengeluarkan Refiza dari sekolah ini.
"Sheila" panggil Aster. Dia menangkup kedua pipi Sheila. Namun Sheila langsung menghempasnya.
" Jangan sentuh gue! Pergi lo dari sini " usir Sheila.
"Shei gue bisa jelasin" mohon Aster pada Sheila dengan ekspresi memelas.
Sheila mengangkat sebelah tangannya pertanda dia tidak mau mendengar apapun dari mulut Aster.
" Kalau lo gak mau pergi, biar gue yang pergi dari sini." Sheila sudah hendak keluar dari kelas tapi Aster menahan lengannya.
"Oke gue pergi. "
Cup
Aster mengecup punggung tangan Sheila sekilas.
" See you baby girl" Ucap Aster lalu menghilang di balik pintu.
"Dih najissss!!! " hardik Sheila sambil menggosok bekas ciuman Aster di tangannya.
TBC
GIMANA SAMA PART INI?
ASTER ASLINYA BUCIN LOH, JANGAN HUJAT DIAA 😭😭😭😭
Kenapa tiba-tiba Sheila pengin Refiza dikeluarin dari sekolah???
Jangan lupa voted dan komen
Spam next
Follow instagram Author
@wpleena_
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)
FantasyShela Aghatasiva, Queen Racing geng motor terkenal di Bandung di kabarkan meninggal dunia. Tidak sedikit yang syok mendengar berita tersebut, terutama inti The Lions. Disisi lain seorang gadis terbaring koma di atas ranjang rumah sakit akibat percob...